Pandeglang,  (AntaraBanten) - Calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Provinsi Banten dari Partai Golkar Siti Erna Nurhayati menyatakan perlindungan terhadap perempuan dan anak perlu terus ditingkatkan.

"Selama ini pemerintah memang sudah berupaya melakukan perlindungan terhadap perempuan dan anak, tapi kekerasan masih kerap terjadi," kata caleg dari daerah pemilihan Kabupaten Pandeglang itu ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Minggu.

Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak memang sulit untuk ditiadakan, tapi paling tidak perlu terus ditingkatkan upaya penanggulangan agar tindakan tersebut bisa diminimalisasi.

Pensiunan PNS dengan jabatan terakhir Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat itu juga menyatakan, selama ini cukup banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak diantaranya dengan dibentuknya Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak.

"Pemerintah juga telah membentuk Pusat Pelayanaan Terpadu Pemberdayaaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), yang tidak hanya di pusat tapi juga di daerah," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pandeglang itu.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang, juga tela membentuk P2TP2A yang diketuai Siti Erna Nurhayati, yang pada Pemilu Legislatif 2014 menjadi caleg Partai Golkar nomor urut 1.

Ibu tiga anak yang lahir di Bandung, 3 Juli 1953 ini juga menyatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak, bukan hanya merupakan tindak pidan tapi pelanggaran terhadap  hak asasi manusia (HAM).

"Kekerasan terhadap peremuan dan anak tidak hanya melanggar norma hukum, tapi juga syariat agama serta tidak dapat dibenarkan dalam peradaban sosial budaya manusia," katanya.

Kekerasan terhadap perempuan adalah tindakan atau perbuatan yang dapat mencederai orang baik fisik, psikis atau seksual dan penelantaran.
   
Bangga

Caleg dari Partai Golkar Siti Erna Nurhayati juga menyatakan  bangka terhadap perempuan yang saat ini menjadi kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), karena telah bekerja tanpa pamrih untuk melayani masyarakat.

"Saya bangga ternyata masih banyak perempuan, terutama di Kabupaten Pandeglang, yang siap menjadi kader Posyandu," kata lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Banten Raya itu

Namun, ia mengharapkan agar para kader Posyadu terus meningkatkan kreativitas agar dapat memberikan pelayanan pada masyarakat secara maksimal.

Menurut dia, dari kreativitas ibu ibu kader Posyandu, telah mendorong Posyandu di Kabupaten Pandeglang dapat maju dan berkembang seperti sekarang ini.

"Saat ini  tugas para kader posyandu tidak lagi hanya sebagai petugas timbang bayi yang dilakukan hanya sekali dalam sebulan, namun dengan terintegrasinya semua program yang masuk ke kelurahan," kata Siti Erna yang juga menjabat Pelindung Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pandeglang itu.

Ia juga menyatakan banyak program pemerintah yang harus didukung oleh semua komponen masyarakat, terutama perempuan, diantaranya program keluarga berencana (KB).

"Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan program KB, menyosialiasikan program dua anak cukup serta membantu melakukan penyuluhan," katanya.

Selama ini, Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu daerah yang sukses melaksanakan program KB dengan tingkat pencapaian perserta baru selalu tinggi dan melebih target yang ditetapkan.

"Keberhasilan yang diraih Kabupaten Pandeglang itu tidak terlepas dari bantuan semua pihak, termasuk masyarakat, terutama kaum perempuan," katanya.

Data dari Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang, realisasi pencapaian peserta baru KB selama 2012,  mencapai 123,53 persen dari target yang ditetapkan.

Ia juga menyatakan, jika terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Banten akan berupaya mendorong pemerintah untuk melaksanakan program pro rakyat, termasuk terkait perlindungan terhadap perempuan dan anak, kesehatan, pendidikan serta KB.***1***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014