Tangerang, (Antara) - Ratusan petugas perlindungan masyarakat (linmas) mengikuti simulasi pengamanan Pemilu 2014 dalam rangka mengantisipasi kericuhan saat pemungutan suara.

Kepala Bidang Linmas Satpol PP Provinsi Banten Nanang, di Tangerang, Selasa, mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pengamanan di tingkat kelurahan dan kecamatan selama pemilu berlangsung.

"Kita ingin memberi pengetahuan tentang bagaimaa cara mengatasi aksi kericuhan, supaya pemilu di Provisi Banten, khususnya Kota Tangerang tetap kondusif," katanya saat menggelar simulasi di Lapangan Parkir Hotel Narita Kota Tangerang.

Menurut Nanang, formasi pengamanan pemilu yakni dengan menempatkan anggota limas di tiap TPS sebanyak dua orang, tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau kelurahan 10 orang, dan tingkat Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) 30 orang.

"Keberadaan Linmas ini untuk mendukung pengamanan yang dilakukan sebelumnya oleh polisi dan TNI," ujarnya.

Simulasi pengamanan Pemilu itu menggambarkan situasi TPS saat pemungutan suara berlangsung.

Dalam sekenario simulasi tersebut, sejumlah pendukung partai tertentu tidak setuju dengan hasil pemungutan suara yang telah ditetapkan petugas KPPS.

Akhirnya warga yang protes memaksa masuk ke TPS, namun dihadang petugas kepolisian dan linmas, hingga terjadi ketegangan antara warga dan petugas keamanan.

Kemudian, petugas KPPS langsung mengamankan surat suara yang telah terkumpul dalam kotak suara.

Beberapa saat kemudian, terjadi aksi dorong-dorongan. Salah satu warga yang tidak tertahan petugas keamanan meringsek masuk ke TPS lalu membakar bilik suara. Dengan sigap petugas keamanan langsung memadamkan api dengan tabung pemadam. Setelah itu, pelaku pembakar bilik suara ditangkap polisi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014