Jakarta (Antara News) - Universitas Budi Luhur Jakarta memberikan hadiah kepada dosen dan karyawan beprestasi untuk mempelajari arsitektur di negara Turki.
  
Ketua Badan Pengurus Harian Yayasan Budi Luhur, Kasih Hanggoro di Jakarta, Kamis, mengatakan, negara Turki memiliki perkembangan sejarah arsitektur yang sangat luar biasa.

"Arsitektur di Turki yang merupakan perpaduan antara budaya Asia dan Eropa dan disatukan oleh selat Bosphorus di kota Istambul, menjadi alasan kunjungan tersebut," katanya.

Selama 10 hari perjalanan ke Turki, beberapa objek arsitektur yang diamati yakni kawasan bersejarah pada jaman Perang Dunia 1 di Galllipoli, Ruins of Troy yang terkenal Perang Trojan dan Patung Kuda Trojan. Mevlana Museum di kota Konya, dengan koleksi peninggalan Islam aliran Sufi (Jalaludin Rumi).

Setelah itu ke Pergamon untuk melihat Asklepion dengan peninggalan reruntuhan zaman romawi kuno. Kota tua Ephesus, bangunan perpustakaan Celcius, Handrian Temple, Marble Street dan Agora.

"Bangunan - bangunan tersebut memiliki kekaguman karena masih berdiri kokoh meski adanya reruntuhan," tegasnya.

Linda Islami selaku Public Relations Manager and Lecturer Universitas Budi Luhur menambahkan, beberapa hal yang dapat dijadikan catatan penting yakni mengenai pelestarian peninggalan sejarah.

Seperti Ataturk Mausoleum yang merupakan tempat peristirahatan terakhir dari Mustafa Kemal Ataturk selaku President Pertama Turki.

Para dosen pun melakukan komunikasi saat di Istanbul Technologi University ( ITU ) yang memiliki Fakultas Arsitektur.

"Peninggalan bangunan di turki tidak begitu saja didiamkan tetapi juga dilestarikan. Maka itu, kita melakukan pembelajaran," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014