Serang (AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten akan berupaya meningkatkan produksi bawang merah dan cabai pada 2014 untuk memenuhi permintaan masyarakat di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Selasa, mengatakan selama ini dua komoditas sayuran tersebut berdasarkan hasil kajian Bank Indonesia menjadi salah satu sumber inflasi tertinggi di Banten.

Oleh karena itu, pada 2014 pihaknya akan berupaya menggenjot produksi cabai dan bawang merah sehingga mampu memenuhi kebutuhan di Banten dan harganya tidak terlalu tinggi.

"Saat ini produksi cabai dan bawang merah di Banten setiap tahunnya masih jauh dari kebutuhan. Produksi cabai besar hanya sekitar 634 ton, cabai rawit 518 ton dan produksi bawang merah hanya 114 ton per tahun," kata Agus.

Ia mengatakan, produksi cabai dan bawang merah tersebut masih jauh dari kebutuhan konsumsi masyarakat Banten yang kebutuhan setiap tahunnya cabai dan bawang merah masing-masing di atas 50 ribu ton.

Agus mengatakan, peningkatan produksi cabai dan bawang merah tersebut dengan menambah areal tanam di sentra-sentra tanaman bawang merah di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, dan sentra petani cabai di Kabupaten Pandeglang.

"Tahun ini kami menargetkan produksi cabai sekitar 1.152 ton dan bawang merah diatas 1.000 ton," kata Agus.

Menurutnya, masih minimnya produksi cabai dan bawang merah di Banten karena masih adanya beberapa kendala yang dihadapi petani, yakni risiko tinggi, modal investasi besar dan areal lahan terbatas serta  harus kuat teknologinya.

"Alih fungsi lahan dan peningkatan penduduk serta degradasi daya dukung lahan di daerah hulu juga menjadi ancaman terhadap swasembada pangan di Banten," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014