Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi terobosan struktur kepemrakarsaan bisnis "Ocean Farm" dan "Padi Ratun R.5" dari ikatan alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
“Terima kasih kepada ITS dan para alumninya, yang terus meningkatkan inovasi, teknologi, reliability, dan terus membimbing mahasiswa–mahasiswi yang luar biasa," kata Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Baca juga: Erick Thohir: Merah Putih Fund akan diluncurkan 17 Desember
Erick mengatakan inovasi "Ocean Farm" ITS bisa dikolaborasikan dengan Perinus dan Perindo di bidang perikanan. Sementara inovasi padi "Ratun R-5" dapat dikerjasamakan dengan BUMN Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Erick mencontohkan terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN dengen melakukan konsolidasi beberapa perusahaan untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengefisiensi organsiasi, seperti pengabungan Syang Hyang Seri dan Pertani, Perinus dan Perindo.
Menurut Erick, untuk relevan dalam persaingan global, kampus–kampus harus berpikir dari perspektif teknologi. Dirinya pun tidak menyangsikan kemampuan sumberdaya manusia di Indonesia. Erick mencontohkan keberhasilan ITS dalam merakit mobil listrik. Dia berpesan, inovasi harus didukung dengan hilirisasi dan dilanjutkan dengan industrialisasi.
Hal itu juga disampaikan Erick dalam orasi ilmiah di ITS bertajuk “Peranan BUMN dalam hilirisasi hasil–hasil teknologi”.
"Ocean Farm adalah bangunan budi daya ikan (akuakultur) yang dipasang di laut lepas dan dimanfaatkan untuk mengembangkan ikan. Dengan metode itu, ikan dapat tumbuh alami di habitatnya, dan ikan dapat dipanen sepanjang tahun. Ocean Farm ITS ini dapat merangkap ekowisata bahari terapung dan merupakan yang pertama di Indonesia. Inovasi itu telah diujicobakan di perairan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan komoditas ikan tuna untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
Sementara itu, Padi Ratun R.5 inovasi dari IKA ITS, telah diujicobakan di Sidoarjo, Jawa Timur dan Karawang, Jawa Barat. Inovasi itu diharapkan mampu mengatasi masalah ketersediaan pangan nasional. Jika padi biasa hanya panen dua kali, maka Padi Ratun R.5 mampu dipanen ulang empat hingga lima kali dalam satu tahun.
Sementara itu, ketua IKA ITS Sutopo Kritianto mengatakan prakarsa bisnis tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Presiden Joko Widodo, melalui Peraturan Presiden No. 38 tahun 2015 tentang kerja sama proyek badan usaha.
“Kami mohon dukungan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dapat bekerja sama ITS dengan Kementerian BUMN," ucap Kristianto berharap.
Kristianto mengatakan kerja sama tersebut dalam rangka membangun Industri dan scale upproduc, sehingga mampu menjadi bagian penting dari salah pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu kata dia, IKA ITS juga mengembangkan ide tentang endowment fund (dana abadi) yang sumbernya bisa dari pendapatan komersil dari hasil inovasi dan riset para alumni dan kampus. Dana tersebut dapat dihimpun dan nanti akan dikembalikan lagi untuk kebutuhan kampus.
Sementara, Rektor ITS Mochamad Ashari menyatakan, ITS saat ini memiliki 10 research center, lima pusat kajian, dan empat klaster Kawasan Sains Teknologi atau Techno Park.
"Kami membuka diri dan berterimakasih jika makin banyak BUMN yang ingin berkolaborasi dengan pendidikan tinggi,” kata Ashari.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
“Terima kasih kepada ITS dan para alumninya, yang terus meningkatkan inovasi, teknologi, reliability, dan terus membimbing mahasiswa–mahasiswi yang luar biasa," kata Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Baca juga: Erick Thohir: Merah Putih Fund akan diluncurkan 17 Desember
Erick mengatakan inovasi "Ocean Farm" ITS bisa dikolaborasikan dengan Perinus dan Perindo di bidang perikanan. Sementara inovasi padi "Ratun R-5" dapat dikerjasamakan dengan BUMN Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Erick mencontohkan terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN dengen melakukan konsolidasi beberapa perusahaan untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengefisiensi organsiasi, seperti pengabungan Syang Hyang Seri dan Pertani, Perinus dan Perindo.
Menurut Erick, untuk relevan dalam persaingan global, kampus–kampus harus berpikir dari perspektif teknologi. Dirinya pun tidak menyangsikan kemampuan sumberdaya manusia di Indonesia. Erick mencontohkan keberhasilan ITS dalam merakit mobil listrik. Dia berpesan, inovasi harus didukung dengan hilirisasi dan dilanjutkan dengan industrialisasi.
Hal itu juga disampaikan Erick dalam orasi ilmiah di ITS bertajuk “Peranan BUMN dalam hilirisasi hasil–hasil teknologi”.
"Ocean Farm adalah bangunan budi daya ikan (akuakultur) yang dipasang di laut lepas dan dimanfaatkan untuk mengembangkan ikan. Dengan metode itu, ikan dapat tumbuh alami di habitatnya, dan ikan dapat dipanen sepanjang tahun. Ocean Farm ITS ini dapat merangkap ekowisata bahari terapung dan merupakan yang pertama di Indonesia. Inovasi itu telah diujicobakan di perairan Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan komoditas ikan tuna untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
Sementara itu, Padi Ratun R.5 inovasi dari IKA ITS, telah diujicobakan di Sidoarjo, Jawa Timur dan Karawang, Jawa Barat. Inovasi itu diharapkan mampu mengatasi masalah ketersediaan pangan nasional. Jika padi biasa hanya panen dua kali, maka Padi Ratun R.5 mampu dipanen ulang empat hingga lima kali dalam satu tahun.
Sementara itu, ketua IKA ITS Sutopo Kritianto mengatakan prakarsa bisnis tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Presiden Joko Widodo, melalui Peraturan Presiden No. 38 tahun 2015 tentang kerja sama proyek badan usaha.
“Kami mohon dukungan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dapat bekerja sama ITS dengan Kementerian BUMN," ucap Kristianto berharap.
Kristianto mengatakan kerja sama tersebut dalam rangka membangun Industri dan scale upproduc, sehingga mampu menjadi bagian penting dari salah pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu kata dia, IKA ITS juga mengembangkan ide tentang endowment fund (dana abadi) yang sumbernya bisa dari pendapatan komersil dari hasil inovasi dan riset para alumni dan kampus. Dana tersebut dapat dihimpun dan nanti akan dikembalikan lagi untuk kebutuhan kampus.
Sementara, Rektor ITS Mochamad Ashari menyatakan, ITS saat ini memiliki 10 research center, lima pusat kajian, dan empat klaster Kawasan Sains Teknologi atau Techno Park.
"Kami membuka diri dan berterimakasih jika makin banyak BUMN yang ingin berkolaborasi dengan pendidikan tinggi,” kata Ashari.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021