Tangerang, (Antara)  - Balai Karantina Pertanian Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, berhasil menggagalkan penyelundupan 2800 kura-kura moncong babi dari Asmat, Papua Barat.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan di Tangerang, Kamis, mengatakan, kura - kura moncong babi tersebut diselundupkan dengan cara dimasukan dalam kemasan dan disimpan dalam empat koper.

"Namun, pelaku penyelundupan maupun penerima paket tersebut tidak berhasil ditangkap dan menduga sudah mengetahui jika koper berisi kura-kura telah diamankan petugas," kata Zulkifli Hasan ditemui di Balai Karantina Pertanian Soekarno - Hatta.

Tak hanya itu saja, petugas balai karantina pun berhasil menyita sebanyak 5400 ekor kura-kura moncong babi di Papua yang akan diselundupkan ke luar negeri seperti China.

Penyelundupan satwa yang dilindugi tersebut, tergolong kejahatan tinggi. Sebab, satwa seperti kura-kura moncong babi hanya ada di Indonesia yakni Papua dan dilindungi.

Meski satu ekor kura-kura moncong babi tersebut jika diestimakan sebesar Rp200 ribu per ekor, namun nilainya lebih besar karena kelangkaannya.

Oleh karena itu, pelaku yang tertangkap melakukan penyelundupan maka akan dihukum dengan pidana minimal lima tahun penjara.

Adapun kasus penyelundupan kura-kura tersebut, lanjut Menteri, karena adanya permintaan dari
pembeli terutama di luar negeri.

Hewan seperti kura-kura moncong babi, tringgiling, kukang dan lainnya biasanya dipakai untuk obat. Namun, di Indonesia, hewan itu tergolong langka dan sangat dilindungi.

Maka itu, Kementrian mengajak seluruh Pemda dan instansi lainnya seperti maskapai penerbangan untuk membantu penyelundupan hewan langka dari daerah. "Jangan sampai hewan yang dilindungi habis karena diselundupkan," katanya.   

Kementrian pun telah meminta kepada kepolisian untuk mengusut kasus itu. Sebab, diduga adanya oknum yang membantu proses penyelundupan. "Dugaan orang dalam itu ada," tukasnya.

Kini, kura-kura moncong babi tersebut disimpan di balai karantina bandara Soekarno - Hatta untuk proses pemulihan dan akan kembali dikirim ke Papua atau habitatnya.

"Biaya pengiriman ke Papua dari bandara soeta akan ditanggung oleh kementrian. Kita akan
jaga hewan milik negara ini," pungkasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014