Lebak, (AntaraBanten) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, menggelar simulasi Pemilihan Umum 2014 di kawasan suku pedalaman  Baduy guna meningkatkan partisipasi hak suara di daerah itu.

"Kami optimistis partisipasi hak suara masyarakat Baduy cukup tinggi pada Pemilu mendatang," kata Ketua KPU Provinsi Banten Agus Supriyatna, saat menggelar 'Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara'  di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Agus mengatakan, kegiatan simulasi tersebut  untuk meningkatkan sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap Pemilu 2014.

Selain itu, pihaknya menyosialisasikan Pemilu melalui tatap muka dengan Stakeholder masyarakat seperti pemilih pemula, kalangan perguruan tinggi dan tokoh-agama.

Bahkan, pihaknya tahun 2014 nanti akan menggenjot kegiatan sosialisasi tersebut.

Disamping itu juga Pemerintah Provinsi Banten membantu kegiatan sosilisasi melalui birokrasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kecamatan hingga desa/kelurahan.

Begitu pula Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Banten ikut membantu kegiatan sosialisasi Pemilu 2014.

"Kami terus mengoptimalkan sosialisasi Pemilu guna meningkatkan pemahaman masyarakat sehingga mereka menggunakan hak politiknya," katanya.

Menurut dia, jumlah hak pilih pada Pemilu 2014 di Provinsi Banten yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7.869.325 jiwa dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20.638 unit dan petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebanyak 1.551 orang.

Sedangkan, jumlah DPT masyarakat Baduy tercatat 7.296 jiwa dan warga yang mengikuti simulasi ini sebanyak 150 jiwa. Pihaknya menargetkan partisipasi hak suara pada Pemilu 2014 sekitar 80 persen bisa terealisasikan.

Sebab realisasi pencapaian Pemilu sebelumnya hanya 75,60 persen.

"Kami yakin tingkat partisipasi hak suara masyarakat Banten pada pesta demokrasi lima tahunan itu cukup tinggi, terlebih warga Lebak dan Pandeglang," katanya.

Pemuka Tokoh Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Daenah mengatakan pihaknya sebagai warga negara yang baik tentunya sangat mendukung terhadap Pemilu untuk menentukan nasib bangsa ke depan.

Ia mengajak masyarakat Baduy agar menyukseskan Pemilihan DPRD Kabupaten, Provinsi, DPR RI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Presiden Pemilu 2014 berjalan lancar dan baik.

Menyinggung tingkat kesalahan pencoblosan kartu suara, ujar Daenah, masyarakat Baduy harus teliti sebelum menggunakan hak pilih di TPS.

Sebab masyarakat Baduy kebingungan dengan empat lembar kartu suara tersebut.

"Kami sangat kerepotan dengan empat lembar itu sebagai masyarakat awan itu dengan gambar dan nomor," katanya.

Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (Wammby) Kasmin Saelani mengatakan komunitas adat Baduy siap menyukseskan pelaksanaan program pemerintah melalui aspirasi Pemilu 2014.

Saat ini, masyarakat Baduy harus menjadikan percontohan pada Pemilu 2014 agar tingkat kesalahan pencoblosan hak pilih pada kartu suara relatif kecil.

Masyarakat Baduy sangat kuat dengan kepercayaan adat budaya dan patuh terhadap tetua ataupun sebagai pemimpin agama.

Karena itu, dengan keikutsertaan warga Baduy mengikuti Pemilu 2014 maka hal ini keberhasilan semua pihak, termasuk aparat kecamatan, desa, pemerintah daerah serta KPU.

"Saya yakin Pemilu di Baduy dipastikan tingkat kesalahan sangat kecil," katanya.

Sementara itu, Karibah, seorang perempuan warga Baduy mengaku bahwa mereka bersama teman-teman berjalan kaki sejauh dua kilometer menuju lokasi simulasi Pemilu yang berlokasi di Kampung Kaduketug, Desa Kanekes.

"Kami merasa senang mengikuti simulasi ini, meskipun kebingungan untuk mencoblos empat kartu suara itu," katanya.


Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013