Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kawasan Pelabuhan Banten, Cilegon, pada hari Rabu (3/11) resmi beroperasi.

PTSP yang merupakan implementasi dari upaya pencegahan korupsi dalam kerangka Stategis Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), di wilayah Pelabuhan Banten.

"Kami mendukung penuh upaya percepatan layanan arus barang di pelabuhan,  selain untuk mendukung penataan Ekosistem Logistik Nasional (ELN), juga sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi dimasa pandemi seperti saat ini," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang saat menandatangani peresmian Gedung PTSP dan penandatanganan Prosedur Operasi Standar Pelayanan Online Satu Pintu, SOP Single Submission Quarantine and Customs (SSm QC).

Bambang menjelaskan, penandatangan dilakukan bersama dengan instansi terkait kepabeanan, pengawasan dan perijinan diarea pelabuhan, yakni Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Direktorat Jendral Imigrasi serta Badan Karantina dan Pengendalian Mutu Ikan. Pelayanan terpadu ini merupakan komitmen bersama dalam zona integritas, tambahnya. 

Masih menurutnya, sesuai dengan amanat yang diberikan kepada pihaknya untuk melakukan pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal pertanian, Barantan juga dituntut untuk memberikan layanan secara cepat, cermat, dan akurat. 

Pada kesempatan yang sama, Bambang mengapresiasi PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) sebagai salah satu operator pelabuhan, atas bantuan dalam menyediakan gedungnya. "Tentunya dalam keterbatasan SDM (sumber daya manusia-red) dan sarana, kami perlu dukungan dari pihak lain," tuturnya. 

Pertanian, ia menambahkan, sektor yang tidak terkoreksi akibat pandemi Covid-19. Bahkan hingga September 2021, data BPS masih menunjukan tren ekspor pertanian yang positif. Pada berbagai kesempatan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) senantiasa mengapresiasi kerja keras para petani, instansi terkait baik dipusat maupun daerah serta para pelaku usaha yang bersama Kementerian Pertanian membangun sektor yang telah menjadi penyangga ekonomi selama dua tahun terakhir. 

Efisiensi Waktu dan Biaya

Layanan satu pintu memberikan kemudahan dan kecepatan layanan CIQ di pelabuhan. Terkait lalu lintas komoditas pertanian, tentunya layanan tersebut dapat mempercepat proses masuknya media pembawa. 

“Layanan satu pintu ini sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem logistik nasional yang semakin efektif dan efisien di Indonesia. Dan di Cilegon ini merupakan proyek percontohan ke-6, sebelumnya di sudah dilaksanakan di Pelabuhan Makassar, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Belawan,” kata Direktur Penjaminan Mutu selaku Wakil Ketua Pelaksana Harian ELN, Kementerian Keuangan, Ichram Habib.

Ichram menjelaskan bahwa dengan SSmQC  telah dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Efisiensi waktu sebesar 15,7% dan biaya sebesar 27,6%. Hal ini disebabkan berkurangnya pengulangan pengajuan dokumen ke Bea dan Cukai serta Karantina. Pengguna jasa hanya cukup sekali mengajukan dokumen dan secara otomatis akan dipilah oleh sistem untuk keperluan kepabeanan atau karantina.

Sebagai informasi, pemerintah telah  meluncurkan program Ekosistem Logistik Nasional, ELN yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020. Sistem yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta. 

Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi turut menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan percepatan layanan dilakukan berdasarkan analisa risiko dan kajian-kajian yang ada. Sehingga sertifikasi karantina dapat langsung diterbitkan di pelabuhan selama tidak ada temuan Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPTK).

“Dua Pelabuhan Internasional Ciwandan dan Cigading menjadi proyek percontohan bagi penerapan program tersebut. Rantai ELN dapat dilaksanakan dan dideklarasikan dengan dukungan seluruh instansi terkait seperti pelabuhan laut,” pungkasnya. 

 

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021