Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten melalui Puskesmas Panunggangan Pinang melakukan deteksi dini penyakit pada balita terkait gizi dalam program Kolaborasi Gizi Masyarakat dan Penanggulangan Tuberkulosis pada Balita (SIMANTAB).

Kepala Puskesmas Panunggangan, dr Yumelda Ismawir di Tangerang, Jumat mengungkapkan program ini merupakan unggulan dari Puskesmas Panunggangan.

Baca juga: Bapenda Kota Tangerang kaji elektronifikasi transaksi di sektor pasar

Program yang merupakan kolaborasi penanggulangan masalah gizi pada balita, dengan berat badan kurang atau sangat kurang.

"Melalui program ini, Puskesmas rutin melakukan pengecekan tumbuh kembang balita. Melihat apakah berat badan ada perkembangan, selain itu cek gigi, postur tubuh hingga mengecek potensi TBC pasa balita," kata dia.

Dijelaskannya program SIMANTAB, Puskesmas Panunggangan menggunakan pemeriksaan mantoux tes. Sebuah tes yang dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan tuberkulin (protein kuman TB) di bawah kulit (intrakutan). Setelah proses penyuntikan, biasanya akan didiamkan hingga 48-72 jam untuk memperoleh hasilnya.

"Jika pada bekas suntikan muncul benjolan kurang lebih 10mm, maka hasil tes bisa dikatakan positif dan menunjukkan adanya protein kuman Tuberkulosis yang menandakan pasien pernah terinfeksi. Disitulah kita melakukan tindakan lebih lanjut untuk mencegah pemburukan," ujarnya.

Kata dr Yumelda, lewat SIMANTAB Puskesmas Panunggangan berhasil menyelesaikan kasus gizi buruk di wilayahnya. Terlebih, memyembuhkan kasus TBC pada balita sedini mungkin secara total.

"Tapi tidak lengah, program SIMANTAB tetap kita lalukan secara rutin. Mencegah munculnya penyakit pada balita, kita mau lewat SIMANTAB anak-anak di Panunggangan sehat, kuat, cerdas dan bahagia," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021