Cilegon (AntaraBanten) - Tim SAR gabungan TNI AL, Polair Polda Banten dan Basarnas masih melakukan pencarian terhadap dua orang korban Kapal wisata KM Putri Krakatau yang tenggelam di Perairan Selat Sunda.

"Kami masih melakukan pencarian dua orang korban yang belum ditemukan. Namun kami kesulitan karena faktor cuaca yang tidak mendukung," kata Kepala Seksi (Kasi) Patroli Pengawalan dan SAR, Direktorat Polair Polda Banten Kompol Noman Trisapto di Serang, Minggu.

Ia mengatakan, Kapal wisata KM Putri Krakatau milik PT Planet Diving yang membawa 23 orang, 11 orang diantaranya wisatawan lokal dan mancanegara tenggelam di Perairan Selat Sunda, disekitar Pulau Sanghiyang, Kabupaten Serang.

Akibat peristiwa tersebut, empat orang mengalami luka-luka, dan dua orang lainnya hilang. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian..

Noman mengatakan,  pada Jumat (12/7) pukul 20.00 WIB kapal Putri Krakatau berangkat dari Pulau Mutiara, Jakarta. Kapal tersebut ditumpangi 23 orang, 11 orang adalah wisatawan, lima orang warga negara Japang dan lima orang wisatawan Indonesia dan sisanya merupakan awak kapal.

Menurutnya, pada Sabtu (13/7) pukul 21.45 WIB, tim SAR mendapatkan kabar badai besar terjadi di Perairan Selat Sunda. Salah satu korban dalam kapal tersebut sekitar pukul 23.00 WIB sempat mengirimkan pesan dan meminta bantuan. Namun pada pukul 00.15 WIB kapal dinyatakan tenggelam, dan para korban ditolong oleh kapal nelayan KM Mekar Sari.

"Enam orang yang merupakan wisatawan warga negara Jepang sudah berhasil diselamatkan," kata Noman.

Menurut dia, tim SAR gabungan dari Polair dan Basarnas kemudian berangkat dengan menggunakan tug boat (kapal Pandu) Tirtayasa, dari Pelabuhan Indah Kiat untuk mengevakuasi korban dari KM Mekar Sari di perairan PLTU Suralaya pada pukul 06.20 WIB.

Sekitar pukul 07.20 WIB kapal tug boat Tirtayasa yang mengangkut korban sandar di Pelabuhan Indah Kiat dan korban langsung dibawa ke RS Krakatau Medika, Kota Cilegon.

Menurut Kompol Noman, jumlah korban yang dilaporkan di atas kapal tenggelam tersebut berjumlah 23 orang. Namun yang berhasil dievakuasi pada Minggu pagi itu, hanya sebanyak 17 orang, satu orang mengalami luka berat, dua orang luka ringan dan 14 orang dalam kondisi sehat.

Kemudian, selang beberapa jam, KN. 224 Basarnas kembali menemukan empat orang korban di posisi, 06 03.00 S / 105 48.07 E, Perairan Selat Sunda. Korban ini diselamatkan oleh kapal MT.Torm Loire dan MV. TANISH, kapal tanker dari Cilacap tujuan Singapura. Dari empat korban, kondisi satu orang korban mengalami patah tulang dan tiga korban dalam keadaan sehat.

"Polair dan Basarnas masih terus melakukan pencarian, sebab masih ada dua orang lagi belum diketemukan," kata Noman.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013