Tangerang, (Antara) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan telah meminta izin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan penataan tempat wisata kota tua.

"Saya sudah minta izin ke Presiden untuk mengelola kota tua agar lebih tertata," kata Joko Widodo saat memberikan kuliah umum di Universitas Pelita Harapan Karawaci, Kamis.

Pernyataan Joko Widodo terkait pertanyaan dari mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci yang menanyakan tentang kondisi wisata kota tua tidak terawat.

Jokowi, begitu akrab disapa menuturkan bila izin kepada Presiden dilakukan karena saat ini kota tua dikelola oleh banyak pihak.

Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya koordinasi itu maka pengelolaan kedepannya akan lebih mudah dan tak terkendala pihak manapun.

Dirinya menuturkan, wisata kota tua diibaratkannya seperti intan bukan lagi emas. Wisata kota tua bisa menjadi unggulan di Asia.

"Saya akan jadikan wisata kota tua unggulan di Asia lebih dari Kota Tua di Istanbul Turki dan Li Jiang China. Karena saya sudah belajar kesana," ungkapnya.

Dengan modal APBD sebesar RP49,9 triliun, maka program yang akan direncanakannya berjalan. apalagi, dirinya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki, mendapatkan dukungan dari masyarakat.

"Kekuatan kami bekerja adalah dukungan masyarakat. Ini menjadi kemudahan bagi kami melakukan program. Penataan kawasan kumuh pun mudah karena warga ikut yang akan dilakukan Pemprov," katanya.

Selain penataan wisata kota tua, Pemprov DKI Jakarta pun akan membangun rusun di beberapa titik. Dari 360 kawasan kumuh tanpa tersentuh pembangunan, maka pada tahun ini akan diubah sebanyak 38 titik. Selanjutnya, setiap tahun 100 kawasan kumuh akan ditata dengan konsep kampung deret, kampung super hingga kampung ikan.

"Semuanya disesuaikan dengan potensi di daerah tersebut. Jadi, tidak akan ada lagi kawasan kumuh," pungkasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013