Tangerang, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melakukan kajian pengolahan sampah bersama PT ARAX dari Jepang.

"Saat ini masih dilakukan kajian akhir oleh PT ARAX sebelum teknologi pengolahan sampah digunakan," kata Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana di Tangerang, Rabu.

Dikatakannya, sistim pengolahan sampah nantinya akan seluruhnya ditangani oleh PT ARAX mulai dari hulu hingga hilir.

Sampah yang akan dikelola teknologi modern tersebut, akan menghasilkan sesuatu bermanfaat seperti pupuk, listrik hingga paving blok.

Hanya saja, ada syarat yang diinginkan oleh PT ARAX yakni berupa jumlah sampah untuk diolah oleh teknologi modern itu dengan jumlah 2500 ton per hari.

Hal tersebut, dikatakan Agus, sangat sulit dipenuhi karena jumlah sampah yang dihasilkan di Kabupaten Tangerang yakni 1500 - 800 meter kubik per harinya.

Oleh karena itu, kemungkinan besar akan dilakukan kerjasama dengan daerah lainnya seperti Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan hingga Pemprov DKI Jakarta.

"Jika sampah dari ketiga wilayah itu digabungkan, maka bisa memenuhi syarat yang diinginkan oleh PT ARAX," katanya.

Terkait nilai investasi, Agus menuturkan, jika nominalnya mencapai Rp1,6 triliun. Namun, karena pengolahan sampah itu dipegang kendali oleh PT ARAX, maka Pemkab Tangerang masih menunggu kelanjutannya.

"Karena, Pemkab Tangerang hanya menyediakan fasilitas TPA di Jatiwaringin," ujarnya.

Kepala Bidang Kebersihan Pemkab Tangerang, Roni Muharrom mengatakan pengelolaan sampah menggunakan teknologi saat ini memang sangat dibutuhkan.

Karena, setiap tahunnya jumlah sampah di Kabupaten Tangerang terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk.

"Belum lagi, sampah yang berada di pantai. Jumlahnya bisa mencapai puluhan meter kubik per harinya," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013