PT East West Seed Indonesia (EWINDO) produsen benih sayuran "Cap Panah Merah" mendonasikan sumur dan fasilitas sanitasi berupa tempat cuci tangan, kamar mandi umum, dan masker kesehatan bagi petani di Desa Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Selain membangunkan akses air bersih dan sanitasi, EWINDO juga membantu memulihkan ekonomi warga setempat yang terdampak pandemi COVID-19 yang menyasar 30 kepala keluarga dan penduduk sekitar.

Deputy Seed Operation Director EWINDO, Joko Sareh Utomo dalam keterangan tertulis, Minggu, mengatakan  program ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat, khususnya para petani produsen benih hortikultura mitra EWINDO di Pandeglang. 

"Pemberian bantuan ini sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada petani mitra kita di Pandeglang, Banten. Tujuannya, agar petani mendapatkan akses air bersih dalam mengantisipasi kejadian kekeringan dan mengoptimalkan potensi wilayah mereka. Selain itu, kegiatan pendampingan dan pembinaan akan terus kami lakukan," papar Joko.

Kegiatan ini merupakan kali yang kedua dimana sebelumnya EWINDO juga mendonasikan sumur untuk akses air bersih, kamar mandi dan mushola bagi petani dan warga kurang mampu di Desa Sumur Laban, Pandeglang, Banten. 

Selain itu, di Kecamatan Patia, Angsana dan Sobang Pandeglang EWINDO juga telah memperbaiki sejumlah 10 buah toilet di rumah-rumah petani agar lebih layak digunakan.  
 
Sukra, Ketua Kelompok Tani Karya Tani perwakilan petani Pandeglang mengatakan bantuan ini sangat besar manfaatnya untuk masyarakat. 

"Selama ini masyarakat kesulitan mengakses air bersih ketika mulai memasuki musim kemarau. Kami sangat senang dan berterima kasih dengan adanya fasilitas ini. Bantuan itu datang tepat waktu karena area ini di luar musim hujan sangat kesulitan akses terhadap air bersih," kata Sukra.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Ketua Kelompok Tani Karya Tani Enjoh. 

Menurut Enjoh selama ini petani banyak mendapatkan manfaat transfer teknologi dan pendampingan dalam memproduksi benih unggul bagi EWINDO. Terlebih lagi, perusahaan juga menyerap hasil panen petani dengan harga yang kompetitif. 

"Kami tidak khawatir dengan harga karena sudah ada perusahaan yang akan membeli dengan harga yang pasti," kata Enjoh.

Enjoh berharap kerjasama ini dapat berjalan terus ke depannya dan akan semakin banyak petani yang mendapatkan manfaat dari kemitraan ini. 

"Kerjasama ini sangat menguntungkan petani karena kami tinggal fokus melakukan budidaya dan meningkatkan hasil panen," tegas Enjoh.

Menurut Joko Sareh Utomo, EWINDO saat ini telah bekerja sama dengan 17.000 petani produksi benih di Jawa Timur, Banten, dan Lampung yang mana hasil panen petani diserap secara langsung oleh perusahaan. Selain itu, EWINDO juga membina sekitar 7 juta petani sayuran di seluruh Indonesia.  

Sebelumnya, EWINDO membantu pembangunan jembatan di Banyuwangi yang membuat akses petani lahan pertanian semakin mudah. EWINDO juga telah bekerja sama dengan Universitas Jember untuk mengolah sisa hasil ekstraksi dari pertanian produksi, berupa sekitar 3,000 ton labu yang diolah menjadi berbagai produk.

"Kami optimistis dengan antisipasi perubahan iklim dan pola kemitraan yang tepat, sektor pertanian dapat menjadi penyangga di masa krisis akibat pandemi COVID-19," tutup Joko Sareh Utomo.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021