Seorang nenek bernama Mirha (75) warga Kampung Jati, RT/RW 01/04, Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten sudah belasan tahun tinggal di gubuk bambu tak layak huni.

Kondisi rumah dengan dinding yang terbuat dari bambu dan genting hampir bocor tersebut, terpaksa ditempati lantaran rumah itu satu-satunya peninggalan dari suaminya yang telah meninggal dunia.

Baca juga: Lagi, pengemplang pajak divonis denda Rp41 miliar dan penjara 3,5 tahun

"Kalau hujan, seluruh rumah pasti bocor. Emak sudah lama tinggal di sini sendirian. Tapi mau emak ingin tinggal di sini saja (gubuk)," tutur Mirah di Tangerang, Rabu.

Ia mengaku, bahwa sejak 25 tahun lalu dirinya sudah tinggal sendirian karena suami dan anaknya telah meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
"Suami sudah meninggal dunia. Sekarang hanya ada keponakan. Emak punya satu anak, tapi saat usia masih kecil meninggal dunia karena sakit," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya, nenek Mirha hanya mengandalkan pemberian dari tetangga dan keponakannya.

Selain itu, ia mengungkapkan selama ini dirinya merasakan khawatir jika suatu saat nanti rumah yang dihuninya ambruk lantaran rapuh termakan usia.

"Di rumah tidak ada WC, kalau mau buang air besar paling ke kebun," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Selapajang, Enoh mengatakan bahwa rumah yang ditempati oleh nenek Mirah tersebut dibangun oleh warga sekitar dan hingga kini belum ada perbaikan.

Ia menyebutkan, masyarakat setempat juga sudah sejak lama membantu untuk memenuhi keperuan sehari-harinya.

"Mudah-mudahan ada kebaikan ke depannya berlanjut. Nenek Mirah sudah sendiri sejak 25 tahunan, sejak suaminya meninggal dan sampai dengan hari ini. Warga setempat lah yang membantunya dalam memenuhi makan dan minumnya," kata dia.
 

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021