Jakarta (ANTARA News) - PT Krakatau Steel Tbk (KS) menjalin kerja sama dengan dua perusahaan baja asal Jepang yakni Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation dan Osaka Steel Co. Ltd untuk membangun industri baja yang dibutuhkan industri otomotif dan konstruksi.

"Sebagai tahap awal kita akan membentuk anak usaha dengan kedua perusahaan, setelah itu dilanjutkan dengan pembangunan pabrik di atas lahan Krakatau Steel di Cilegon Banten," kata Irvan K. Hakim, President Director dan CEO PT Krakatau Steel Tbk di Jakarta, Rabu.

Kerja sama dengan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation dituangkan dalam bentuk penandatanganan perjanjian joint venture (joint venture agreement/ JVA) untuk pengembangan sebuah perusahaan patungan bernama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (Perseroan).


Perusahaan ini dibentuk untuk mempersiapkan investasi di bidang Galvanizing dan Annealing Processing Line (GAPL) dengan target market industri otomotif domestik yang diharapkan dapat berkembang pesat untuk jangka menengah sampai jangka panjang sebagai hasil dari kemajuan pasar otomotif di Indonesia.


Kedua perusahaan sepakat atas nilai pembagian kepemilikan saham dari perusahaan kerja sama  sebesar 49 persen untuk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan 51 persen untuk Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation.


PT KS dan NSSMC akan mendiskusikan lebih lanjut tentang persyaratan detail kerja sama dengan tujuan untuk memasuki kesepakatan tetap di pertengahan 2013. 


Sebagai permulaan, perseroan akan segera memungkinkan untuk menggunakan haknya menempati lahan di Krakatau Industrial Estate Cilegon yang letaknya dekat dengan pabrik PT KS.


"Operasi dari perseoran akan meningkatkan daya saing PT KS dalam teknologi galvanizing dan terutama untuk penyediaan bahan baku dalam industri otomotif domestik yang akan menggantikan bahan baku impor seperti halnya segmen pasar otomotif lainnya," kata Irvan.


Berkaitan dengan hal itu, perseroan akan mengintegrasi produk PT KS untuk industri hulu dan hilir terutama dalam penjualan produk kualitas tinggi pada sektor otomotif, jelas Irvan.


Pada saat yang bersamaan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk juga melakukan penandatanganan perjanjian (JVA) dengan President Director dari Osaka Steel Co. Ltd. Junji Uchida untuk membentuk perusahaan yang akan dinamakan  PT Krakatau Osaka Steel (Perseroan).


Perusahaan ini didirikan dengan tujuan menyiapkan investasi dalam memproduksi baja profil kecil dan baja tulangan dengan target market industri konstruksi domestik yang sedang berkembang.


Seperti halnya kerja sama dengan Nippon, kedua perusahaan sudah sepakat bahwa pembagian saham dari perusahaan gabungan yang baru ini adalah 49 persen untuk PT Krakatau Steel dan 51 persen untuk Osaka Steel Co. Ltd. (OSC) dengan opsi peningkatan saham kepemilikan di masa yang akan datang.


PT KS dan OSC akan mendiskusikan lebih detail tentang persyaratan dari Kerja Sama yang untuk memasuki sebuah kesepakatan tetap di pertengahan 2013.


Sebagai tahap awal, perseroan akan segera  menggunakan haknya menempati lahan di Krakatau Industrial Estate Cilegon yang letaknya juga berdekatan dengan pabrik PT KS.


"Operasi dari perusahaan ini akan mengembangkan dan menguatkan posisi PT KS di pasar domestik untuk long product terutama untuk produk baja profil dan tulangan," kata Irvan.


Perseroan juga akan mengembangkan pasar dari baja tulangan dan profil PT KS yang nantinya akan menjadi diversifikasi produk untuk produk high end (baja yang sangat kuat dan baja otomotif) jenis tertentu yang direncanakan akan meningkat pesat seiring dengan pernyataan transfer the art of technology & know how serta potensi peningkatan pangsa pasar di Indonesia, jelas dia lagi.


Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation adalah perusahaan publik di Jepang yang memproduksi besi dan baja dengan kapasitas sekitar + 50 juta ton baja mentah per tahun.


Sedangkan Osaka Steel Corporation adalah perusahaan publik di Jepang, sebuah anak perusahaan dari Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation yang memproduksi bilet, baja tulangan dan profil dengan kapasitas produksi sekitar + 950.000 ton produk per tahun.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012