Jakarta, (Antara News) - Universitas Mercu Buana (UMB), Jakarta bersama masyarakat berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan pembuatan roti buaya terbanyak.
   

Lima ribu roti buaya berwarna hijau dengan ukuran 20 sentimeter x 10 sentimeter tersebut dibuat oleh 20 orang ibu rumah tangga di sekitar Meruya selama tiga hari.

"Tujuannya adalah ingin mengembangkan ekonomi kreatif usaha rumahan dan mengangkat budaya serta potensi roti buaya yang merupkanan makanan betawi," kata Rahman di Jakarta, Sabtu.

Pemecahan rekor MURI dengan pembuatan roti buaya terbanyak merupakan bagian rangkain dari acara Festival Meruya yang mengangkat keragaman produk dan budaya daerah.

Rektor Universitas Mercu Buana, Arissetyanto Nugorho mengatakan, perlu upaya sinergi dari perguruan tinggi, pemerintah kota, masyarakat dan pelaku bisnis yang menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif.

Industri kreatif pada akhirnya memerlukan akses pasar sehingga diperlukan media dalam berbagai bentuk, seperti promosi dalam bentuk Festival produk dan budaya.

"Kampus tidak hanya memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan tetapi juga ikut serta dalam mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat sekitar termasuk budaya lokal," katanya.   

Festival meruya yang diselenggarakan pada  30 November - 2 Desember 2012, diadakan berbagai kegiatan seperti musik kreatif, penampilan band mahasiswa, penampilan seni tradisional betawi  seperti Tanjidor, Lenong, Betawi lalu Pameran Kewirausahaan, Pameran Hasil Karya Mahasiswa, Pameran Hasil Karya Masyarakat Betawi, Bazaar Kuliner, Bazaar Makanan Khas Betawi, Fun Walk, Pagelaran Wayang Semalam Suntuk Dalang Ki Warseno Slank dengan cerita Bimo Suci, Tabligh Akbar dan Fashion Carnaval.

Arissetyanyo menambahkan, hasil akhir tujuan dari festival meruya pertama yakni mendukung terciptanya kondisi ekonomi kreatif yang berbasis kearifan local dan peduli lingkungan.

Sosialisasi dan implementasi nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan arahan bagi perilaku berorganisasi dan berkinerja kepada semua pemangku kepentingan.

Sekaligus menumbuhkan awareness bagi masyarakat dan mahasiswa tentang wawasan etis, kewirausahaan, IT dan Skill berbahasa asing yang mengacu kepada perkembangan masyarakat, teknologi dan seni, serta lingkungan hijau.

"Mahasiswa dan masyarakat kita rangkul jadi satu kesatuan dalam memamerkan potensi budaya. UMB berkedudukan sebagai fasilitator," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012