Presiden Joko Widodo dalam sehari lawatannya ke Provinsi Kalimantan Timur, memberikan catatan khusus kepada kabupaten/kota, salah satunya untuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang dinilai angka kematian akibat COVID-19 masih tinggi.
"Saya mencatat beberapa kematian tertinggi yang harus menjadi perhatian di Kaltim, angka kematiannya mencapai 3,9 persen, yaitu di Kabupaten PPU dan Kota Balikpapan," kata Jokowi dalam arahan penanganan COVID-19 di Lamin Etam Samarinda, Selasa.
Baca juga: Presiden: Agenda pembangunan ibu kota baru tetap diteruskan
Tingkat kematian yang tinggi ini terjadi, lanjut Jokowi, karena banyaknya pasien yang masih melakukan isolasi mandiri (isoman), sehingga pasien cenderung terlambat masuk ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan.
Menurutnya, proses isoman oleh mereka yang terkonfirmasi COVID-19 akan menyebabkan pasien tidak terkontrol, sehingga kebanyakan yang dilarikan masuk rumah sakit sudah terlambat sehingga kemudian menyebabkan kematian.
"Saya harap ini akan menjadi perhatian kita bersama. Kita harus memberikan pelayanan maksimal untuk mencegah kematian akibat COVID-19," ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan kepada seluruh satuan penanganan COVID-19 di daerah, termasuk masyarakat Kaltim agar selalu berhati-hati dalam menghadapi penyebaran virus Corona.
"Walaupun saat ini angka penularan COVID-19 dapat dikatakan turun, namun kapan saja dapat naik tiba-tiba, untuk itu saya harap semua pihak selalu mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Kunci dari upaya menekan penyebaran COVID-19 ada tiga, lanjutnya, yakni mengurangi mobilitas, kurangi tindakan isolasi mandiri, dan percepatan vaksinasi. Tiga hal tersebut dimintanya menjadi perhatian di daerah.
Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud mengikuti kegiatan ini secara langsung di Samarinda. Sementara di Kabupaten PPU, Wakil Bupati PPU Hamdam Pangrewa didampingi Plt Sekretaris Kabupaten PPU Muliadi mengikuti pengarahan presiden secara virtual dari Kantor Bupati PPU.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Saya mencatat beberapa kematian tertinggi yang harus menjadi perhatian di Kaltim, angka kematiannya mencapai 3,9 persen, yaitu di Kabupaten PPU dan Kota Balikpapan," kata Jokowi dalam arahan penanganan COVID-19 di Lamin Etam Samarinda, Selasa.
Baca juga: Presiden: Agenda pembangunan ibu kota baru tetap diteruskan
Tingkat kematian yang tinggi ini terjadi, lanjut Jokowi, karena banyaknya pasien yang masih melakukan isolasi mandiri (isoman), sehingga pasien cenderung terlambat masuk ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan.
Menurutnya, proses isoman oleh mereka yang terkonfirmasi COVID-19 akan menyebabkan pasien tidak terkontrol, sehingga kebanyakan yang dilarikan masuk rumah sakit sudah terlambat sehingga kemudian menyebabkan kematian.
"Saya harap ini akan menjadi perhatian kita bersama. Kita harus memberikan pelayanan maksimal untuk mencegah kematian akibat COVID-19," ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan kepada seluruh satuan penanganan COVID-19 di daerah, termasuk masyarakat Kaltim agar selalu berhati-hati dalam menghadapi penyebaran virus Corona.
"Walaupun saat ini angka penularan COVID-19 dapat dikatakan turun, namun kapan saja dapat naik tiba-tiba, untuk itu saya harap semua pihak selalu mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Kunci dari upaya menekan penyebaran COVID-19 ada tiga, lanjutnya, yakni mengurangi mobilitas, kurangi tindakan isolasi mandiri, dan percepatan vaksinasi. Tiga hal tersebut dimintanya menjadi perhatian di daerah.
Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud mengikuti kegiatan ini secara langsung di Samarinda. Sementara di Kabupaten PPU, Wakil Bupati PPU Hamdam Pangrewa didampingi Plt Sekretaris Kabupaten PPU Muliadi mengikuti pengarahan presiden secara virtual dari Kantor Bupati PPU.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021