Jakarta (ANTARA News) - Pengamat properti Ali Tranghanda berpandangan konsep matang dan terencana  dalam mengembangkan kawasan membuat hunian di Selatan Jakarta sangat diminati pembeli.

"Kita bisa lihat  dari animo masyarakat untuk membeli saat Bogor Nirwana Residence (BNR) dan Sentul Nirwana Residence (SNR) meluncurkan produk mereka," kata Ali saat dihubungi, Kamis.

Dia membenarkan kalau lokasi menjadi kunci berhasilnya penjualan properti, tetapi tidak sepenuhnya sukses tanpa dukungan konsep yang jelas dalam pengembangannya apalagi untuk hunian skala besar seperti BNR dan SNR. 

Ali mengatakan, PT Bakrieland Development Tbk berhasil mengembangkan kedua kawasan tersebut setelah mengkombinasikan dengan fasilitas hiburan, hotel, komersial dan ketersediaan infrastruktur.

"Kondisi ini juga yang membuat BNR dan SNR berhasil menjaga harga hunian di kawasan sehingga mampu meningkat rata-rata 20 persen dalam kurun waktu setahun," jelas dia.

BNR dan SNR merupakan hunian ideal karena kondisinya memang  masih asri serta berhasil membuat fasilitas  entertainment dan hotel  sebagai nilai tambah  bagi penghuninya tanpa mengurangi privasi, jelas Ali.

Ali mengatakan, kehadiran dua hunian skala besar di Bogor tersebut dapat menjadi pendorong ekonomi di kawasan tersebut, serta akan menciptakan lapangan kerja yang sangat luas.

Terkait dengan konsep tersebut, Johnny Setiawan Associate Director of Marketing Sales Sentul Nirwana mengaku, konsep telah dipersiapkan dengan matang dan jelas menawarkan pemandangan alam Gunung Pancar dan udara segar Sentul.

Infrastruktur juga dipersiapkan dengan cermat termasuk theme park "Jungle Land" di atas lahan 40 hektar menempatkan sebagai tempat rekreasi terbesar di Asia Tenggara, jelas dia.

SNR sesuai master plan akan dikembangkan di atas lahan seluas 30 ribu hektar, untuk tahap awal akan dikembangkan 12 ribu hektar, sehingga menjadikannya sebagai kota baru, bandingkan dengan kota Bogor 11 ribu hektar. Sebagai kota baru jelas membutuhkan konsep yang cermat, jelas dia.

SNR sendiri saat ini tengah menggarap hunian seluas 6 ribu hektar di kawasan tersebut, serta sudah direalisasikan 457 unit rumah yang saat ini tengah proses konstruksi, papar Johnny.

Johnny mengatakan, animo masyarakat membeli rumah di SNR dapat dilihat dari harga yang terus naik dalam waktu kurang setahun, kalau saat peluncuran harganya Rp300 sampai Rp600 juta, maka saat ini sudah naik dalam kisaran Rp500 sampai Rp900 juta.

Begitu juga dengan area komersial (kantor/ kantor toko) saat pertama kali diluncurkan harganya masih Rp800 juta, dalam waktu enam bulan sudah sekitar Rp1,5 miliar, papar Johnny.

Sedangkan Darsono Chief Executive Officer (CEO) BNR mengatakan, konsep alam di atas ketinggian 300 meter menjadikan BNR pilihan hunian favorit bagi warga Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bogor, bahkan untuk mendukung konsep alam BNR menyisakan 60 persen dari total area sebagai ruang terbuka hijau.

Darsono mengatakan, saat ini sudah terbangun 2000 rumah di BNR, sekitar 200 rumah sedang dalam tahap penyelesaian salah satu daya tarik kawasan ini karena tersedia objek wisata the Jungle.

Bahkan guna melengkapi kawasan sudah dibangun hotel (Aston), kawasan komersial, serta akan ditambah Universitas Bakrie, TK dan SD Al Azhar, rumah sakit, SPBU, dan lapangan golf, jelas dia.

Darsono mengatakan, dengan semakin lengkapnya fasilitas di BNR membuat harga rumah di kawasan ini terus naik rata-rata 15 - 20 persen. 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012