Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Creative Center (ICC) yang berada di lantai 14 gedung Sarinah Thamrin menggelar aneka batik dari berbagai daerah di Indonesia hasil kemitraan dengan BUMN melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).

Siaran pers ICC yang diterima ANTARA, Selasa menyebutkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari peringatan hari batik nasional.

ICC merupakan pusat pameran mitra PKBL BUMN yang diresmikan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada tanggal 18 September 2012, sejak diresmikan lokasi tersebut terus diisi berbagai hasil karya dan produksi kerajinan asal Indonesia, termasuk batik.

Siaran pers menyebutkan, sejarah batik di kepulauan nusantara ini sudah ada sejak sekitar abad 8.  Hal ini diketahui dari relief-relief di candi-candi seperti Prambanan dan Borobudur yang sudah memunculkan motif-motif batik. 

Bahkan di dalam  kitab Centini disebutkan, pada jaman Pakubuwono V, sudah ada istilah batik dan pada waktu itu sudah terdapat motif-motif halus seperti gringsing, kawung, parang rusak dan lain-lain. 

Saat ini batik sudah mendunia, menjadi ikon penting bagi bangsa Indonesia, serta telah terdaftar di UNESCO.

ICC sebagai pusat pameran pun memberikan sarana sebanyak-banyaknya kepada para peserta PKBL BUMN untuk memamerkan sekaligus menjual batik-batik produksinya. 

Peserta yang menggelar batik antara lain: Batik Natura (batik tulis dan cap menggunakan pewarna tumbuhan), Erma Victory Batik, Rumah Mode Yeni, Arimbi Batik.

Secara umum batik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu batik tulis dan batik cap.

"Dari yang saya pelajari bahkan dibahas secara nasional dan dibuat standarisasinya, batik itu terdiri dari tulis dan cap. Keduanya menggunakan lilin atau malam, canting dan perintang malam untuk batik cap.  Kemudian ada kombinasi dari keduanya, dicap terdahulu kemudian ada bagian-bagian yang diisi dengan cara menulisinya atau menggambarinya (membatik)," kata Tami Nurhadi salah satu pecinta batik dengan pewarnaan alami yang juga membina pengrajin batik serta komunitas pembatik warna alami.

Belakangan dengan teknologi baru muncul kain atau tekstil bermotif batik yang pembuatannya dengan mesin.  Sebagian orang menyebutnya sebagai batik kombinasi, namun menurut Tami Nurhadi, peserta PKBL asal Godean, Yogyakarta, yang dibina Garuda, sebetulnya batik kombinasi bukanlah kain motif batik hasil printing.

Terlepas dari istilah baku mengenai batik, dan berkembangnya tekstil motif batik, kita sadari bersama bahwa perkembangan batik dengan segala motifnya bertumbuh luar biasa, meskipun dari sisi standarisasi agak berbeda. 

Perkembangan ini membanggakan.  Kini, setiap hari dimana-mana kita menyaksikan beribu-ribu pegawai berseragam batik. Banyak orang tak memandang status, semuanya mengenakan pakaian batik maupun kain bermotif batik. 

Budaya batik dewasa ini makin membanggakan.  Dan sisi lain peran BUMN melalui Program Kemitraan & Bina Lingkungan turut menaikkan citra batik dengan beragam corak yang berasal  dari berbagai daerah di Indonesia.

Melalui keberadaan Indonesia Creative Center ini, para peserta PKBL juga ikut mendukung pelestarian batik dengan memamerkan dan menjual ratusan motif kain batik dan desain baju batik di arena pameran. 

"Oktober ini menjadi istimewa karena ada peringatan Hari Batik Nasional.  Dan di ICC pun kami gelar pameran batik hasil PKBL BUMN yang sangat bagus kualitasnya serta harga yang sangat terjangkau," jelas Lanny Maladjong, Exhibition Manager Indonesia Creative Center.

Diakui oleh Lanny, selama kurun waktu dua setengah bulan ICC berdiri, belum sepenuhnya harapannya terkabul.

"Pengunjung masih belum memenuhi target, selama ini baru sekitar 6500 pengunjung, namun kami optimis memasuki bulan ke empat dan berikutnya, pergerakan jumlah pengunjung cenderung menaik dengan diadakannya berbagai kegiatan setiap harinya  yang dipusatkan di Lantai 14 di area pameran.  Terbukti dari meningkatnya pendapatan para peserta.  Total pendapatan selama ini lebih kurang Rp. 130 juta.  Kami terus berkoordinasi dengan pihak Deputi PKBL BUMN agar lebih banyak peserta dapat diundang untuk ikut pameran sehingga lebih meningkatkan pendapatan, dan di sisi lain diharapkan lebih banyak pengunjung datang karena makin banyak pilihan belanja," tambahnya. 

Palawi, sebagai pelaksana pameran, telah menyiapkan berbagai program kegiatan bagi para pengunjung dan para tenant.  Selain aneka Talk Show, juga ada kegiatan lomba untuk anak dan remaja seperti lomba baca puisi, fashion show, mewarnai, serta bekerja sama dengan berbagai komunitas untuk mengadakan aneka kegiatan di Indonesia Creative Center ini.

Kini telah dibuka ICC Lounge, dimana para pengunjung dapat menukarkan voucher yang diperoleh di area perparkiran dan lantai dasar, dengan free drink dan snack.  Di ICC Lounge juga disediakan aneka makanan lain, serta suasana yang nyaman sambil menikmati acara baik di panggung, di televisi yang telah disediakan serta mempergunakan internet dengan fasilitas Free Wifi.

Bagi para pengunjung dapat menikmati pemandangan Jakarta dari Gedung Sarinah lantai 14 sambil bersantai di ICC Lounge,  atau sambil berbincang dengan rekan bisnis; dan sudah barang tentu dapat berbelanja aneka pilihan batik dengan harga bersaing dan terjangkau.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012