Penyaluran bantuan sosial (bansos) saat pandemi COVID-19 khususnya masa PPKM di Provinsi Banten sudah terealisasi sekitar 90 persen dari target. 

"Dapat kami sampaikan, bahwasannya capaian realisasi penyaluran bantuan sosial masa PPKM Darurat di Provinsi Banten rata-rata mencapai lebih dari 90 persen," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Banten Septo Kalnadi saat menyambut Kunjungan Kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Pondok Pesantren Al Quran Bai Mahdi Sholeh Makmun, Pabuaran di Serang, jumat.

Baca juga: Wagub Andika Hazrumy ajak generasi muda perkuat nasionalisme di tengah pandemi

Septo yang mewakili Gubernur Banten dalam kesempatan tersebut mengatakan Pemprov Banten mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembangunan manusia di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Menurut Septo, adapun bantuan sosial yang sudah disalurkan diantaranya Bantuan Sosial Tunai (BST) bulan Mei – Juni telah tersalurkan kepada 751.733 atau realisasi sebesar 97,6 persen. Sedangkan bantuan PKH tahap III mencapai 92,53 persen.

Bantuan beras kepada 26.112 sasaran terealisasi 96,71 persen. BNPT sembako bulan Juli dan Agustus 2021 realisasi penyaluran mencapai 90 persen.

"Pemprov Banten memiliki komitmen dalam penanggulangan kemiskinan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan kebijakan koordinasi dan kebijakan angaran. Salah satunya yaitu dukungan anggaran bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat Banten sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” kata Septo.

Data BPS Provinsi Banten, kata dia, menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan. Dari 9,22 persen pada tahun 2003 menjadi 4,94 persen pada bulan September 2019. Salah satu program prioritas yang dijalankan adalah program bantuan Jamsosratu.

“Namun, dampak pandemi COVID-19 pada Maret 2021, angka kemiskinan di Provinsi Banten kembali naik mencapai 6,66 persen. Hal ini mengharuskan Pemprov Banten mengoptimalkan program-program untuk mengurangi angka kemiskinan melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan UMKM,” katanya.

Septo juga menyampaikan, data Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada 11 Agustus 2021 terdapat 5 wilayah Kabupaten/Kota masuk Zona Oranye risiko penyebaran COVID-19. Yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang. Sedangkan 3 wilayah Kabupaten/Kota masuk zona merah, yaitu : Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir agar masyarakat dapat kembali menjalankan rutinitas dengan aman dan produktif,” kata Septo.

Dalam kesempatan itu, Mensos Tri Rismaharini mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergandengan tangan menghadapi pandemi COVID-19.

“Pandemi COVID-19 meberikan pesan kita tidak bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Jadi mari kita bersama-sama untuk menyelesaikan,” kata Risma.

Mensos Risma juga mengajak para tenaga PKH, TKSK serta Karang Taruna untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial. 
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021