Jakarta (ANTARA News) - Kalangan petani di Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, mulai merasakan manfaat penggunaan "nethouse" bagi tanaman cabai mereka, kata Managing Director PT East West Seeds Indonesia Glenn Pardede.

"Beberapa petani sudah melaporkan kalau hasil panen cabai mereka lebih bagus dibandingkan sebelum menggunakan nethouse," kata Glenn  ketika dihubungi, Minggu.

Terkait kualitas panen yang membaik setelah menggunakan nethouse, Joko Dwi petani asal Jember yang dihubungi secara terpisah mengaku kalau hasil panen cabainya lebih bagus dibandingkan sebelumnya.

"Kalau melihat hasil petikan kami seminggu lalu sebanyak dua kilogram  per seribu pohon, buah cabainya bagus semua tidak ada yang dibuang. Kalau ini berjalan tiga minggu lagi saya yakin bisa mencapai setengah kuintal (50 kilogram) per seribu pohon per bulan," ujar Joko.

Sedangkan sebelum menggunakan nethouse, menurut Joko, di atas lahan miliknya seluas 0,1 hektar  hanya mampu menghasilkan 36 kilogram per seribu pohon selama satu bulan, itupun sangat bergantung pada kondisi cuaca. Artinya ada peningkatan produksi hampir 40 persen.

Joko mengatakan, sebagai petani benih (hasil panennya dijual untuk benih) maka dirinya dituntut tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas, sehingga kehadiran nethouse ini sangat meringankan perkerjaan.

"Penggunaan obat terhadap tanaman juga berkurang sangat signifikan, kalau sebelum pakai nethouse dirinya harus menyemprot seminggu sekali, namun sekarang bisa dua minggu sekali," ujar dia.

Ewindo dengan pemerintah Belanda beberapa waktu lalu telah memberikan bantuan shelter dan nethouse kepada 400 petani produksi sayuran di Jember dan Banyuwangi.  Seluruh shelter dan nethouse ini akan melindungi sekitar 20 hektare lahan pertanian di kedua wilayah tersebut yang terdiri dari 13 hektar untuk tanaman cabe dan tujuh hektar untuk tomat.

Nethouse terbuat dari jaring (net) halus untuk melindungi tanaman cabai dari serangan hama serangga, sedangkan shelter adalah semacam atap atau payung raksasa yang dibangun untuk melindungi tanaman terutama untuk tomat.

Pada tahap pertama telah dibangun sebanyak delapan nethouse di wilayah Jember yang akan segera disusul dengan pembangunan shelter. Total sebanyak 400 unit shelter dan nethouse akan dibangun sepanjang 2012 dan 2013.

Glenn menerangkan pembuatan nethouse tidak hanya akan melindungi lahan pertanian dari cuaca ekstrim atau hama dan penyakit tetapi juga penyerbukan tanaman sejenis yang tidak diharapkan.

Pembangunan nethouse dan shelter ini diperkirakan menelan biaya sebesar 1,196 juta Euro atau sekitar Rp14,35 miliar.

Tidak hanya memberikan bantuan nethouse dan shelter, Ewindo sebelumnya juga telah membangun delapan unit greenhouse untuk para petani di Banyuwangi.

Greenhouse ini dimanfaatkan oleh petani untuk bubi daya tanaman tomat.
 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012