Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga memperkirakan lalu lintas atau arus kendaraan bermotor meningkat 178 persen di tol Jakarta - Cikampek saat puncak mudik Lebaran yang diperkirakan terjadi pada H-3.

"Jika hari biasa, rata-rata kendaraan yang melintas sekitar 16.221 kendaraan, maka pada H-3 Lebaran diperkirakan akan mencapai 45.092 kendaraan," kata Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk, Hasanudin di Jakarta, Jumat.

Sedangkan, arus mudik 2012 (di Gerbang Tol Utama) periode H-7 sampai dengan H-1, akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan mencapai  11,12 persen dibandingkan dengan arus mudik 2011 pada periode yang sama.

Kemudian arus balik 2012 (di Gerbang Tol Utama) periode H+1 sampai dengan H+7, akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan
mencapai 7,82 persen dibandingkan dengan arus balik 2011 pada periode yang sama.

Hasanudin mengatakan, sebagai antisipasi Jasa Marga telah menyiapkan berbagai langkah penanganan lalu lintas guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran ke kampung halamannya.

Untuk mengantisipasi jumlah kendaraan yang meningkat drastis pada saat transaksi di GT Cikampek, Jasa Marga akan memberlakukan gerbang tol tersebut hanya sebagai gerbang keluar (pembayaran tol) mulai H-3 sampai dengan H+1 (disesuaikan dengan kondisi lapangan).

Sedangkan jumlah gardu yang diperasikan untuk transaksi pembayaran mencapai 14 gardu transaksi.

Untuk Gerbang Tol Cikarang Utama akan disediakan jemput transaksi pada saat terjadi antrean panjang di gerbang tol. Selain itu terdapat perubahan sementara mekanisme transaksi
(frekuensi transaksi) di ruas jalan tol Palikanci selama H-7 sampai dengan H+7, dari dua kali transaksi menjadi hanya satu kali transaksi.

Kemudian, selama GT Cikampek dijadikan sebagai gerbang keluar/ pembayaran, kendaraan dari arah Cikampek yang akan masuk tol akan diarahkan melalui Gerbang Tol Kalihurip Selatan dan Gerbang Tol Sadang.

Menurut dia, apabila terjadi kemacetan di ujung Tol Cikampek, sehingga sehingga mengimbas tol Jakarta-Cikampek maka  Jasa Marga sudah menerapkan protap (prosedur tetap).

Apabila pantura macet total, Jasa Marga akan menyarankan masyarakat yang akan menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur untuk melalui Lintas Selatan (masuk Cipularang, keluar di Cileunyi, Sumedang, Kadipaten dan Cirebon), bisa juga melalui Nagrek, Malangbong, Tasikmalaya, dan seterusnya).

Jasa Marga mengantisipasi hal ini sudah menyiapkan rambu-rambu di tempat-tempat strategis untuk memudahkan pengguna jalan tol mencari alternatif yang sesuai dengan tujuannya.

Untuk menuju Cirebon dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek terdapat tiga jalur alternatif. Alternatif pertama, melalui jalur utara yaitu dari Cikampek lewat Pamanukan-Jatibarang-Palimanan-Cirebon dengan panjang total (dari Jakarta) mencapai 217 km dan dapat ditempuh sekitar 4 jam dalam kondisi lancar.

Alternatif kedua, melalui jalur tengah yaitu Tol Cipularang keluar di GT Sadang, Subang-Cikamurang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan panjang 227 km waktu tempuh sekitar 5 jam. Dan alternatif ketiga, melalui jalur selatan yaitu dari Dawuan masuk Cipularang keluar di Cileunyi-Sumedang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan panjang 251 km dengan waktu tempuh sekitar lima jam.

Jasa Marga juga bekerja sama dengan petugas Korem/Koramil dan Kepolisian dengan menempatkan petugas/aparat pada lokasi-lokasi di daerah yang dianggap rawan gangguan kamtibmas. Penempatan para petugas gabungan ini dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat saat melintas di jalan tol.

Untuk mengatur arus mudik ini, Jasa Marga juga membangun posko terpadu antara Cabang Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi di KM 66+000A jalan tol Jakarta-Cikampek, berisikan personel dari Polres Karawang, Purwakarta, Brimob, dan Jasa Marga yang akan mendistribusikan kendaraan melalui jalur utara/pantura, tengah, maupun selatan.

Jasa Marga sudah menyiapkan 256 kendaraan operasional yang tersebar di seluruh ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga yang terdiri dari ambulans (22), Derek (95), Patroli Jalan Raya/PJR (67), Kendaraan Layanan Jalan Tol (57), dan Kendaraan Rescue (13).

Semua kendaraan tersebut stand by 24 jam dan siap membantu para pengguna jalan tol yang membutuhkan. Khusus untuk wilayah Jabotabek, Jasa Marga juga menyiapkan dua kendaraan  rescue truk serba guna/Komo yang mampu melakukan evakuasi kendaraan truk yang mengalami kecelakaan di jalan tol.

Kemudian untuk mendapat  informasi yang bisa dimanfaatkan Jasa Marga menggunakan radio siaran niaga (broadcast), spanduk atau peta resmi dari Dirjen Perhubungan Darat.

Selain melalui media tersebut, informasi mengenai kondisi lalu lintas juga bisa dilihat di rambu-rambu informasi lalu lintas menjelang masuk gerbang tol. Informasi juga bisa diperoleh melalui telepon informasi di Jasa Marga Traffic Information Centre  (JMTIC) dengan nomor telepon 021-80880123.

Di JMTIC ini sudah dilengkapi monitor pemantau yang terhubung ke 200 CCTV di seluruh ruas tol yang dikelola Jasa Marga baik yang ada di Jabotabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya sampai Medan.

Informasi kondisi lalu lintas yang didapat dari CCTV maupun petugas di lapangan disampaikan juga kepada pengguna jalan tol melalui  Variable Message Sign (VMS) yang berjumlah 29 unit (se-Jabodetabek).

Seiring dengan peningkatan jumlah pengguna jalan tol yang membutuhkan informasi kondisi terkini jalan tol,  Jasa Marga Traffic Information Center  kini dioperasikan oleh 38 karyawan.

Kemudian untuk tempat Istirahat dan pelayanan yang disediakan Jasa Marga tersebar di Jalan Tol Jakarta-Tangerang (2), Jakarta-Cikampek (9), Jagorawi (5), Purbaleunyi (7), Palikanci (2),
Semarang (2) dan Surabaya-Gempol (2).

Secara garis besar, fasilitas-fasilitas di tempat istirahat ini terdiri dari restauran/warung makan, mushola/masjid, peturasan, layanan informasi dan komunikasi, tempat parkir, tempat duduk untuk istirahat, SPBU dan fasilitas lainnya.

Jasa Marga juga telah menjalin kerjasama dengan rumah sakit di sepanjang koridor jalan tol untuk dijadikan sebagai rujukan korban kecelakaan dan antisipasi bantuan bila ada terjadi kecelakaan dengan banyak korban.

Kemudian, untuk meningkatkan kecepatan dalam bertransaksi di jalan tol, maka Jasa Marga terus menambah gardu otomatis baik untuk transaksi e-Toll Card maupun e-Toll Pass. Saat ini jumlahnya
mencapai 50 untuk e-Toll Card dan 39 untuk e-Toll Pass dan akan direncanakan akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan pengguna jalan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012