Pegiat sosial yang juga Ketua Umum Relawan Nasional Lawan COVID-19 (RNLC-19) Kris Budihardjo mengajak para mahasiswa untuk bahu membahu bersama para relawan dalam membantu Pemerintah mengatasi wabah  COVID-19 dan meringankan beban warga di masa pandemi ini. 
       
“Saatnya kita bergerak merapatkan kesetiakawanan sosial dengan melakukan perang total melawan COVID-19. Pandemi ini hanya bisa diatasi secara bersama, bersatu, dan bersinergi,” kata Kris Budihardjo pada diskusi virtual RNLC-19 dengan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dengan topik “Kampus lawan COVID”, Kamis (5/8/2021). 
       
Diskusi virtual itu sendiri menghadirkan narasumber Dr Dewi Cahyawati Abdullah (Dosen STIA Panca Marga yang juga Koordinator Wilayah RNLC-19 Palu Sulteng), Dr Sidratahta Mukhtar (Dosen FISIPOL UKI), Dr Yusherman (Sekjen Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia), dan Helmi Zuhdi (Mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta).  
       
Menurut Ketua Umum RNLC-19 yang juga Ketua Umum Ormas Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH), para mahasiswa di era pandemi ini dapat berperan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat termasuk mengenai arti pentingnya mentaati protokol kesehatan dan vaksinasi.
       
Pada kesempatan yang sama Dosen STIA Panca Marga Palu Sulteng Dr Dewi Cahyawati Abdullah menyatakan sependapat dengan Ketua Umum RNLC-19 mengenai perlunya mahasiswa bahu membahu bersama para relawan dalam membantu Pemerintah mengatasi wabah  COVID-19 dan meringankan beban warga di masa pandemi ini.
       
“Terpapar atau terkena COVID-19 itu bukan aib atau sesuatu yang menakutkan. ‘Nah’ para mahasiswa perlu memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai apa itu pandemi COVID-19 dan bagaimana upaya untuk menghindari dan mengatasinya,” katanya.
       
Menurut Koordinator Wilayah RNLC-19 Palu Sulteng itu, peran serta para mahasiswa dalam memberikan pemahaman yang benar tentang pandemi virus Corona serta kebersamaannya dengan para relawan dalam melawan virus tersebut merupakan bagian penting dari penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi.      
       
Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri merupakan kewajiban perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dan masa pandemi ini tidak menghalangi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada sisi pengabdian masyarakat.  
       
Sementara itu Dosen FISIPOL UKI Dr Sidratahta Mukhtar meminta para mahasiswa memberikan andil yang nyata dalam membantu Pemerintah mengatasi wabah  COVID-19 dan meringankan beban warga di masa pandemi ini. 
       
“Di Indonesia ini terdapat sekitar 4,8 juta mahasiswa, suatu komunitas yang sangat besar dan perlu diberdayakan dalam perang melawan COVID-19, apalagi kalau mereka bergabung dan bersinergi bersama para relawan,” katanya.  
       
Khusus kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, Sidratahta mengingatkan perlunya komunikasi publik yang baik, terpadu, dan konsisten serta tidak tumpang tindih dalam memberikan penjelasan kepada publik mengenai masalah pandemi dan upaya mengatasinya agar tidak timbul kesimpangsiuran informasi yang membingungkan masyarakat. 
       
Pada bagian akhir dari diskusi virtual yang dipandu oleh moderator Gusti Rafif Hanan Mahdi (Mahasiswa Universitas Negeri Malang), Helmi Zuhdi (Mahasiswa  Universitas Mercu Buana Jakarta) menyatakan kesiapannya bergabung bersama para aktivis RNLC-19 dalam perang total melawan COVID-19.  
       




 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021