Jakarta (ANTARA News) - PT Intiland Development Tbk melalui manajemen Whiz menjalin kerja sama dengan Hardy's Group membangun Hotel Whiz Sanur Bali.

"Whiz Hotel Sanur dijadwalkan dibangun awal triwulan IV tahun 2012 dan ditargetkan beroperasi pada triwulan IV tahun 2013," kata Presiden Direktur dan CEO PT Intiwhiz International Moedjianto Susilo Tjahjono di Jakarta, Jumat.

Jaringan Whiz Hotel sebelumnya telah hadir di kawasan Kuta dan Nusa Dua ditambah lagi Whiz Hotel Sanur yang dalam waktu dekat akan beroperasi.

Penandatanganan kesepakatan kerjasama pembangunan Whiz Hotel Sanur dilakukan Moedjianto Soesilo Tjahjon dengan
Direktur PT Hardy’s Global Investindo, Hismad Abubakar di Jakarta, Jumat (13/7).

“Kami senang bisa bekerjasama dengan grup Hardy’s untuk menghadirkan jaringan hotel Intiwhiz di kawasan Sanur. Kami berharap kerjasama ini tidak berhenti pada pembangunan hotel ini saja, tetapi bisa diperluas di beberapa lokasi di Bali maupun kota-kota lainnya,” kata Moedjianto.

Melalui kerjasama ini pembangunan Whiz Hotel Sanur akan dilakukan oleh grup Hardy’s dan pengelolaannya dipercayakan ke pihak Intiwhiz, selaku operator hotel. Pemilihan lokasi di Sanur untuk pengembangan jaringan hotel Intiwhiz mempertimbangkan bahwa Sanur adalah salah satu dari empat kawasan wisata utama di Bali, selain Kuta, Ubud, dan Nusa Dua.

Whiz Hotel Sanur akan merupakan hotel ketiga dari jaringan hotel Intiwhiz yang berlokasi di pulau Bali menempati lahan seluas 1.000 meter persegi, setinggi lima lantai menyediakan 95 kamar. Tipe kamar yang disediakan terdiri dari dua tipe yakni standard twin dan standar double.

“Whiz Hotel masuk di segmen yang relatif baru dan sangat potensial untuk berkembang pesat di kawasan Sanur. Hotel-hotel yang berada di kawasan Sanur selama ini didominasi bintang 4 ke atas, resort, serta hotel non-bintang. Kami masuk pada segmen yang masih kosong dengan menawarkan konsep smart hotel dengan tarif berkisar 350 ribu sampai 400 ribu rupiah per malam,” kata Moedjianto.
.
Berkembang Pesat

Kendati persaingan pasar perhotelan di Bali cukup ketat, manajemen Intiwhiz optimistik Whiz Hotel Sanur akan menjadi pilihan favorit bagi para pelancong yang ingin menginap kawasan Sanur. Untuk target tamu yang menginap, perseroan bukan hanya mengandalkan potensi dari segmen pasar wisatawan domestik, tetapi juga dari para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali.

Potensi ini bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Bali yang terus meningkat. Dalam lima bulan pertama tahun 2012, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali tercatat sebanyak 1,15 juta orang, atau meningkat 9,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011.

Pemerintah provinsi Bali menargetkan jumlahnya mencapai lebih dari tiga juta orang tahun ini dan meningkat menjadi lima juta orang pada tahun 2015.

Tren positif juga bisa disimak dari angka pertumbuhan jumlah penumpang pesawat terbang. Data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali menunjukan pada bulan Januari – April 2012, jumlah penumpang pesawat terbang di Bandara Ngurah Rai mencapai 2,1 juta orang, meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Dari jumlah tersebut jumlah penumpang pesawat untuk penerbangan internasional tercatat sebanyak 1,0 juta orang dan penumpang domestik 1,1 juta orang.

Manajemen Intiwhiz sangat yakin pasar perhotelan di Bali, khususnya kawasan Sanur sangat prospektif.Menurutnya, pembangunan hotel ini masuk pada saat yang tepat seiring dengan akan diselenggarakannya beberapa kegiatan tingkat Internasional, seperti konferensi Internasional Asia Pacific Economic Corporation tahun 2013.

Direktur PT Intiwhiz International Mulyadi, Ndang Mulyadi Mulyadi mengakui lokasi hotel in sangat strategis, tepatnya berada di jalan Danau Tamblingan yang merupakan jalan utama di kawasan Sanur. Hotel ini yang terletak di area komersial dan supermarket Hardy’s ini berada di pusat kawasan hiburan dan keramaian utama di Sanur.

Setiap harinya jumlah pengunjung supermarket mencapai 3.000 orang dan pada akhir pekan mencapai 9.000 orang. Selain supermarket, pada  lokasi tersebut juga tersedia Gourmet yang menjadi pusat kulinari bagi kalangan wisatawan mancanegara.
 
Menurutnya Whiz Hotel Sanur menawarkan sejumlah keunggulan dari sisi lokasi, mutu pelayanan, maupun konsep yang ditawarkan. Dari lokasinya, hotel ini sangat mudah dijangkau karena berada di pusat wisata Sanur dan hanya sekitar satu jam perjalanan dari Bandara Ngurah Rai Bali.

“Whiz Hotel Sanur mengusung konsep hotel yang compact, fresh, clean dan harga yang affordable. Kami memberikan lebih dari yang Anda keluarkan dan butuhkan untuk fasilitas hotel yang terjangkau,” ujarnya lebih lanjut.

Berbeda dengan kota-kota lain yang menyasar ke segmen bisnis, Whiz Hotel Sanur membidik segmen  pasar para wisatawan. Hotel ini menargetkan tamu yang menginap berasal dari wisatawan mancanegara sebesar 80 persen dan sisanya wisatawan domestik, dengan target okupansi tahun pertama sebesar 60 persen.

Manajemen Intiwhiz optimistik mampu mencapai target tersebut. Pasalnya, mereka melihat belakangan ini terjadinya tren pergeseran tujuan wisata favorit dari kawasan Kuta dan Legian yang kian padat dan macet ke kawasan Sanur.

“Saat ini kawasan Sanur bukan hanya favorit bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa, tetapi juga menjadi pilihan bagi wisatawan domestik. Kemudian tingkat hunian hotel bintang di Sanur rata-rata mencapai 60 persen dan naik signifikan pada saat musim liburan,” kata Ndang.

Seiring strategi pengembangan secara masif, perseroan terus memperluas jaringan hotel Intiwhiz di sejumlah kota di Indonesia. Strategi ekspansi ini ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerjasama strategis dengan pemilik tanah, build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel.

Perseroan berkomitmen untuk menghadirkan jaringan Whiz Hotel di berbagai kota di Indonesia. Selain di Yogyakarta, Semarang, dan pulau Bali, jaringan hotel Intiwhiz akan hadir di kota-kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Bandung, Medan, Pekanbaru, Balikpapan, Makassar, Surabaya, Malang, Palangkaraya, dan Manado.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012