Serang, (ANTARABanten) - Jumlah penduduk miskin di Banten Maret 2012 berkurang 37.692 orang dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dari 690.490 orang menjadi 652.798 orang, kata Kepala Badan Pusat Statistik Banten Nanan Sunandi di Serang, Selasa.

Ia menyebutkan, selama periode Maret 2011-Maret 2012, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 2.524 orang (dari 355.527 orang pada Maret 2011 menjadi 333.003 orang pada Maret 2012), sementara di daerah perdesaan berkurang 35.168 orang (dari 314.963 orang pada Maret 2011 menjadi 319.795 orang pada Maret 2012).

Ia menjelaskan, penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2011 sebesar 4,61 persen, menurun menjadi 4,46 persen pada Maret 2012. Begitu juga dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu turun dari 9,75 persen pada Maret 2011 menjadi 8,65 persen pada Maret 2012.

Sunandi mengatakan, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Pada Maret 2012, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 76,66 persen, tidak jauh berbeda dengan Maret 2011 yang sebesar 76,28 persen.

Lima Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras dan tempe. Sedangkan, lima komoditi yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, kopi dan telur ayam ras, katanya.

Komoditas bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan adalah perumahan, pendidikan, angkutan, listrik, sedangkan di perdesaan sendiri adalah perumahan, listrik, angkutan, dan pendidikan.

Pada periode Maret 2011-Maret 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun, yang mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.

Ia mengatakan, beberapa faktor terkait penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode Maret 2011-Maret 2012, antara lain karena selama periode Maret 2011-Maret 2012 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 3,81 persen, dan perbaikan penghasilan petani yang ditunjukkan oleh kenaikan NTP (Nilai Tukar Petani) sebesar 3,35 persen dari 104,34 pada Maret 2011 menjadi 107,69 pada Maret 2012.

Faktor lain yaitu angka Pengangguran turun dari 13,50 persen pada Pebruari 2011 menjadi 10,74 persen pada Pebruari 2012 dan perekonomian Banten Triwulan I/2012 tumbuh sebesar 6,22 persen terhadap Triwulan I/2011

Sunandi juga menjelaskan, jumlah dan persentase penduduk miskin semakin meningkat sejak tahun 2004 dan mencapai nilai tertinggi pada tahun 2006.

Pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin naik karena harga barang-barang kebutuhan pokok naik tinggi sebagai akibat dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM yang digambarkan oleh inflasi yang cukup tinggi pada saat itu. Namun mulai tahun 2007 sampai 2012 jumlah maupun persentase penduduk miskin kembali mengalami penurunan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012