PT Chandra Asri Petrochemicals (CAP) telah menyalurkan bantuan berupa oksigen cair sebanyak 210 ton melalui Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) dan RS Mayapada sebagai dukungan terhadap penanganan COVID-19.
"Bantuan oksigen cair itu terbagi dua yakni tahap satu 210 ton dan berikutnya 100 ton. Tahap I disalurkan melalui ARSADA dan RS Mayapada. Sedangkan tahap II untuk RSUD dan RSDK DKI Jakarta dan Banten," kata Director of Human Resources & Corporate Affairs PT Chandra Asri Petrochemicals, Suryandi dalam keterangannya, Senin.
Selain itu, Chandra Asri melalui Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, juga telah mendonasikan 116.000 kantong limbah medis dan 2.650 set APD untuk pengelolaan limbah medis serta melindungi petugas kebersihan di Rusun Nagrak, Cilincing.
Bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan sampah medis di Jakarta sekaligus melindungi petugas kebersihan dari limbah medis dan infeksius. Kami juga aktif memberikan masker media dan KN95, hazmat, face shield, dan rapid test antigen untuk tenaga kerja medis di wilayah Banten dan Jakarta, kata Suryandi.
"Kami juga telah mendonasikan 2000 paket sembako bagi warga yang terdampak PPKM di wilayah Banten. Sebelumnya juga telah didonasikan 1.200 paket sembako Ramadhan untuk Pasukan Oranye di Jakarta, 800 paket sembako Ramadhan UPST Bantar Gebang," kata Suryandi.
Sebagai bagian dari Warga Korporasi yang Baik, Chandra Asri juga telah melaksanakan vaksinasi bagi karyawan dan anggota keluarganya. Kami juga berkontribusi melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat di wilayah Cilegon dan Banten.
Sedangkan Director of Finance Chandra Asri, Andre Khor mengatakan pada Semester 1-2021 perusahaan mencatat pendapatan bersih sebesar US$1,26 miliar, naik 50% dibanding US$839 juta pada semester I-2020.
EBITDA sebesar US$275 juta dan Laba Bersih Setelah Pajak US$165 juta pada semester pertama 2021, dari masing-masing US$4,5 juta dan rugi US$40 juta pada periode yang sama di 2020.
"Kami mempertahankan Liquidity Pool sebesar US$1,2 miliar, termasuk US$762 juta dalam bentuk kas dan setara kas pada akhir Q2 2021 (dibanding US$649 juta pada Q2 2020). Kami juga telah mengurangi leverage dengan Utang Bersih Terhadap EBITDA sebesar 0,3x (dibanding 5,1x di Q2 2020) dan mengurangi Total Utang menjadi US$899 juta (dibanding US$945 juta di Q2 2020)," kata Andre.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Bantuan oksigen cair itu terbagi dua yakni tahap satu 210 ton dan berikutnya 100 ton. Tahap I disalurkan melalui ARSADA dan RS Mayapada. Sedangkan tahap II untuk RSUD dan RSDK DKI Jakarta dan Banten," kata Director of Human Resources & Corporate Affairs PT Chandra Asri Petrochemicals, Suryandi dalam keterangannya, Senin.
Selain itu, Chandra Asri melalui Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, juga telah mendonasikan 116.000 kantong limbah medis dan 2.650 set APD untuk pengelolaan limbah medis serta melindungi petugas kebersihan di Rusun Nagrak, Cilincing.
Bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan sampah medis di Jakarta sekaligus melindungi petugas kebersihan dari limbah medis dan infeksius. Kami juga aktif memberikan masker media dan KN95, hazmat, face shield, dan rapid test antigen untuk tenaga kerja medis di wilayah Banten dan Jakarta, kata Suryandi.
"Kami juga telah mendonasikan 2000 paket sembako bagi warga yang terdampak PPKM di wilayah Banten. Sebelumnya juga telah didonasikan 1.200 paket sembako Ramadhan untuk Pasukan Oranye di Jakarta, 800 paket sembako Ramadhan UPST Bantar Gebang," kata Suryandi.
Sebagai bagian dari Warga Korporasi yang Baik, Chandra Asri juga telah melaksanakan vaksinasi bagi karyawan dan anggota keluarganya. Kami juga berkontribusi melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat di wilayah Cilegon dan Banten.
Sedangkan Director of Finance Chandra Asri, Andre Khor mengatakan pada Semester 1-2021 perusahaan mencatat pendapatan bersih sebesar US$1,26 miliar, naik 50% dibanding US$839 juta pada semester I-2020.
EBITDA sebesar US$275 juta dan Laba Bersih Setelah Pajak US$165 juta pada semester pertama 2021, dari masing-masing US$4,5 juta dan rugi US$40 juta pada periode yang sama di 2020.
"Kami mempertahankan Liquidity Pool sebesar US$1,2 miliar, termasuk US$762 juta dalam bentuk kas dan setara kas pada akhir Q2 2021 (dibanding US$649 juta pada Q2 2020). Kami juga telah mengurangi leverage dengan Utang Bersih Terhadap EBITDA sebesar 0,3x (dibanding 5,1x di Q2 2020) dan mengurangi Total Utang menjadi US$899 juta (dibanding US$945 juta di Q2 2020)," kata Andre.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021