Jakarta (ANTARA News) - PT Intiland Development Tbk melalui anak usaha PT Intiwhiz International bekerja sama dengan investor memperluas jaringan Whiz Hotel ke Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Intiwhiz International, Moedjianto Soesilo Tjahjono di Jakarta, Jumat, mengatakan, kerja sama dengan investor merupakan strategi perusahaan untuk mempercepat pengembangan jaringan Whiz Hotel ke kota-kota besar di Indonesia.

"Sebelumnya kami hadir di Yogyakarta, Semarang, Balikpapan, dan Kuta Bali, serta sekarang ini di Makassar dengan nama Grand Whiz Hotel Sudirman," ujar dia.

Penandatangan kerja sama kedua perusahaan dilaksanakan dalam suatu acara Jumat (8/6) yang dilakukan oleh Moedjianto dengan  Sumarto Gosal Direktur Utama PT Megah Jaya Prima Lestari selaku investor.

"Grand Whiz Hotel Sudirman di Makasar akan menjadi hotel ke-12 dari 26 jaringan Whiz Hotel yang sudah dan segera dibangun dalam waktu dekat. Kami percaya pasar perhotelan di Makasar akan tumbuh sangat pesat di masa mendatang, seiring pesatnya perkembangan bisnis dan pariwisata di kota tersebut," ujar Moedjianto.

Hotel setinggi delapan lantai ini berlokasi di Jalan Sudirman, merupakan jalan utama di Kota Makassar. Menempati area seluas 1.600 meter persegi memiliki 150 kamar, dengan fasilitas ruangan rapat yang luas, restoran, dan kolam renang, fitness, serta parkir basement.

"Tahapan pembangunan hotel ini kami rencanakan mulai Oktober 2012, serta diharapkan  pada akhir 2013 sudah beroperasi,” ungkap Moedjianto.

Ia mengakui bahwa Makassar memiliki potensi sangat besar bagi perkembangan industri perhotelan. Potensi tersebut bukan hanya karena  merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi juga merupakan pusat bisnis dan kota penghubung utama dari kota-kota yang ada di provinsi tersebut.

Merujuk data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar kebutuhan kamar hotel terus meningkat di kota tersebut. Pada tahun 2011, jumlah wisatawan domestik meningkat 32 persen atau mencapai sekitar 3 juta orang dibandingkan 2010. Jumlah wisatawan mancanegara juga meningkat 15 persen menjadi 32.385 orang.

Mengutip data PHRI, Moedjianto mengatakan bahwa di Makassar tercatat ada sebanyak 196 hotel dari berbagai kelas dengan jumlah kamar tersedia diperkirakan mencapai 6.500. Jumlah tersebut dinilai masih sangat kurang mempertimbangkan perkembangan jumlah wisatawan maupun untuk keperluan bisnis.

“Tingkat okupansi hotel di makasar cukup tinggi, dengan rata-rata 65-70 persen, pada saat tertentu akan terjadi kekurangan kamar hotel, terutama ketika ada penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bisnis maupun parisiwata. Pasar untuk MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) di kota Makasar cukup besar, bisa memberikan kontribusi hingga 40 persen,” ujarnya.

Potensi pasar perhotelan di Makasar juga bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah penumpang pesawat yang melewati bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Berdasarkan data PT Angkasa Pura I bandara ini melayani 30 tujuan penerbangan domestik di seluruh Indonesia dan dua tujuan penerbangan Internasional, yakni ke Malaysia dan Singapura.

Pada tahun 2011 jumlah penumpang pesawat yang melalui bandara ini sebanyak 7,5 juta dan tahun ini diperkirakan naik 15 persen menjadi 8,5 juta. Jumlah penumpang yang melewati bandara Hasanuddin setiap harinya rata-rata mencapai 21.000 orang, baik yang berangkat, datang, maupun transit.

Sebelumnya, Intiwhiz juga telah menjalin kerjasama strategis dengan investor untuk pembangunan dan pengelolaan Grand Whiz Hotel Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Penandatanganan kesepakatan kerjasama ini dilakukan Rabu 6 Juni 2012 antara manajemen Intiwhiz dan PT Batu Sari Lestari selaku pihak investor.

Pembangunan Grand Whiz Hotel Gatot Subroto Denpasar akan menambah banyak jumlah jaringan Whiz Hotel yang dikelola oleh Intiwhiz di pulau Bali. Selain Grand Whiz Kuta yang sudah beroperasi akhir 2011, jaringan Whiz Hotel akan hadir di kawasan Legian, Nusa Dua, dan Sanur.

Manajemen Intiwhiz saat ini juga tengah menfinalisasi kerjasama strategis dengan salah satu grup usaha ritel terbesar di Bali untuk pengembangan jaringan Whiz hotel. Melalui kerjasama ini, pengembangan jaringan Whiz Hotel akan dilakukan di sejumlah wilayah di pulau Bali dan beberapa kota di provinsi Jawa Timur.

Serap Tenaga Kerja

Seiring pembangunan jaringan Whiz Hotel, manajemen Intiwhiz terus mempersiapkan ketersediaan tenaga kerja yang handal untuk memenuhi kebutuhan operasional hotel. Perseroan memperkirakan dari sekitar 13 hotel yang sekarang sedang dibangun, membutuhkan karyawan sebanyak 850 orang. Jumlah tersebut 70 persen terserap untuk Whiz Hotel dan 30 persen untuk Grand Whiz Hotel.

Sedangkan untuk Whiz Hotel Makassar diharapkan dapat menyerap 86 sampai 90 tenaga kerja lokal di Makassar, kami percaya kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut dapat memenuhi standar layanan Whiz Hotel, kata  Direktur Operasional PT Intiwhiz International, Ndang Mulyadi.

Dia juga mengatakan, kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi pengembangan jaringan Whiz Hotel sangatlah besar. Oleh sebab itu, perseroan menaruh perhatian khusus pada faktor ini, dengan cara menciptakan metodologi pengembangan karyawan mulai tahapan perekrutan hingga ke pengembangan karir selanjutnya.

Pengembangan sumber daya manusia, menurutnya, menjadi faktor sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan di bisnis perhotelan. Intiwhiz menyiapkan program pelatihan dan standarisasi mutu pelayanan untuk menjamin kualitas layanan yang diberikan sama di semua jaringan Whiz Hotel.

"Jadi ketika menginap di Whiz Hotel Yogyakarta atau di Grand Whiz Hotel Kuta, Bali, Anda akan mendapatkan keramahtamahan yang tulus pada setiap layanan. Untuk memberikan pelayanan pada tingkat ini sumber daya manusia yang dipilih sejak awal harus punya jiwa hospitality yang tinggi. Filosofinya adalah “We treat guest as a ‘friend’ not as a ‘king’(kita melayani tamu sebagai teman bukan raja),” tegas Ndang.

Seiring rencana pengembangan lini bisnis perhotelan, perseroan terus memperluas jaringan Whiz Hotel di sejumlah kota di Indonesia. Strategi pengembangan tersebut ditempuh lewat berbagai skema, seperti kerjasama strategis dengan pemilik tanah, build-operate-transfer (BOT), maupun sebagai manajemen operator hotel.

Perseroan berkomitmen untuk menghadirkan jaringan Whiz Hotel di berbagai kota di Indonesia. Selain di Yogyakarta, Semarang, dan Bali, jaringan Whiz Hotel akan hadir antara lain di kota Medan, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, Palangkaraya, Balikpapan, Manado, dan Makassar.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012