Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) akan mengembangkan industri rumahan di Madiun dan Ponorogo, Jawa Tmur.

"Melalui ULaMM Kediri, kami berikan latihan kepada pengusaha industri rumahan di Madiun dan Ponorogo untuk meningkatkan kemampuan mereka," kata Sekretaris Perusahaan PNM Anton Mart Irianto di Jakarta, Selasa.

Pelatihan diikuti 80 peserta dari berbagai jenis usaha dalam rangka Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang dilakukan PNM Cabang Kediri.

Pelatihan yang diselenggarakan di Madiun ini diikuti oleh para nasabah ULaMM yang berada di wilayah kerja Klaster Madiun dan Ponorogo, kata Anton.

Ia menjelaskan pelatihan itu merupakan salah satu wujud dari visi dan misi PNM dalam membantu pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) yang tidak hanya membutuhkan pembiayaan tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan.

Menurut Anton, melalui keterpaduan antara dukungan pembiayaan dan pembinaan ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan kinerja pelaku UMK yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Pelatihan kali ini sengaja mengangkat tema "Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Usaha Industri Rumahan" sesuai dengan kebutuhan para nasabah di wilayah kerja Madiun dan Ponorogo.

Banyak nasabah di daerah ini yang bergerak di bidang industri rumahan yang perlu mendapatkan sentuhan pembinaan berupa penambahan wawasan dan keterampilan dalam pengelolaan usahanya.

Bertindak sebagai pembicara Dewanto Purnomo, seorang motivator dan pelaku bisnis yang sukses. Para peserta mendapatkan berbagai kiat praktis dalam pengelolaan usaha, baik dalam hal inovasi produk, teknis pengelolaan, masalah pengemasan, maupun pemasaran.

Selain itu, para peserta juga bisa tukar-menukar informasi dengan sesama peserta, sekaligus membangun jaringan dan menjajaki kemitraan usaha.

Kegiatan pelatihan ini, kata dia, tidak lepas dari upaya PNM untuk terus meningkatakan layanannya kepada para nasabah, yang merupakan kelebihan PNM dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya.

PNM akan terus mengembangkan aktivitas pembinaan ini di berbagai wilayah, baik berupa pelatihan, pendampingan, maupun konsultasi. Di samping itu, tentunya tetap aktif melakukan pembiayaan melalui jaringan ULaMM.

Selain melakukan pelatihan secara reguler, PNM juga aktif membina UMK secara klaster. Pola pembinaan berbasis klaster ini merupakan pola pembinaan secara terpadu mulai tahap assesment awal guna mengetahui berbagai kebutuhan para anggota klaster.

Kemudian, dilanjutkan dengan serangkaian pelatihan menyangkut perkuatan kelompok, manajemen usaha, manajemen keuangan, kewirausahaan, desain produk, pemasaran, teknologi pengemasan, sertifikasi, dan lain sebagainya.

Anton mengatakan, dalam rangka perluasan jangkauan pelayanan, kini PNM sudah mendirikan sebanyak 477 ULaMM, termasuk 40 unit syariah, tersebar di 26 provinsi dan 248 kabupaten/kota dengan jangkauan layanan mencakup 2.247 kecamatan.

Untuk lebih meningkatkan layanan kepada para pelaku UMK, kini PNM sudah mempunyai 28 kantor cabang, termasuk enam cabang pembantu.

PNM juga telah memiliki 76 kluster yang berfungsi untuk mengoordinasi beberapa unit ULaMM dalam satu kawasan. Setiap kluster mebawahi 5--7 ULaMM.

Khusus untuk PNM Cabang Kediri, kini telah mempunyai lima klaster yang terdiri atas Klaster Kediri, Klaster Nganjuk, Klaster Tulungagung, Klaster Madiun, dan Klaster Ponorogo, dengan jumlah 33 ULaMM. Total outstanding sampai dengan 30 April 2012 mencapai Rp164,5 miliar dengan 3.507 nasabah.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012