Tim SAR menghentikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap Dominggus Siaila (55), seorang nelayan asal Desa Titawai, setelah ditemukan terdampar di perairan Desa Haya (Pulau Seram), Kabupaten Maluku Tengah.
"Meskipun dalam kondisi lemas, korban ditemukan selamat oleh nelayan di Desa Haya," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Selasa.
Baca juga: SAR Pontianak temukan 21 nelayan meninggal korban kapal tenggelam
Ditemukannya korban oleh nelayan Desa Haya setelah Kantor Basarnas Ambon menerima informasi dari keluarga korban bernama Teis Sialia.
Menurut Mustari, awalnya regu penyelamat yang melakukan operasi SAR hari kedua sejak pukul 07:30 WIT dengan menyisir perairan ke arah barat dan barat daya hingga pukul 13:00 WIT, namun belum membuahkan hasil.
Pencarian dilanjutkan kembali hingga pukul 14:33 WIT dan tim mendapat informasi dari keluarga korban jika Dominggus telah ditemukan nelayan.
"Korban ditemukan sekitar pukul 12:26 WIT, sekitar 10 NM di perairan laut Haya dan dievakuasi ke Dusun Sapulesi, Negeri Tehoru, (Malteng) dalam keadaan selamat.
Mustari menambahkan tim SAR saat ini juga masih melakukan pencarian terhadap Damra Litiloly yang dilaporkan hilang sejak tanggal 17 Juli 2021.
Nelayan tersebut awalnya menuju arah rumpon di sekitar perairan Desa Wailihang pada tanggal 17 Juli 2021 sekitar pukul 15:00 WIT, namun sampai saat ini belum diketahui nasibnya.
"Di Hari Raya Idul Adha ini tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap pria 65 tahun tersebut dengan menggunakan RIB 03 mulai pukul 09:30 WIT, tim bertolak menuju LKK sesuai dengan rencana operasi pencarian hari kedua," ujar Mustari.
Pembagian dua SRU pun dilakukan guna melaksanakan pencarian dengan jarak kurang lebih 25 NM, Heading 301,85° arah Barat dari LKK untuk SRU 1 dengan RIB 03.
Sementara SRU dua menggunakan longboat melakukan pencarian dengan jarak sekitar 22 NM, Heading 286,02° arah Barat Daya dari LKK.
"Dengan ketinggian gelombang 1,5 meter sejak pagi hari ini, diharapkan tim SAR gabungan mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga korban dapat diketemukan dan dievakuasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Meskipun dalam kondisi lemas, korban ditemukan selamat oleh nelayan di Desa Haya," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Selasa.
Baca juga: SAR Pontianak temukan 21 nelayan meninggal korban kapal tenggelam
Ditemukannya korban oleh nelayan Desa Haya setelah Kantor Basarnas Ambon menerima informasi dari keluarga korban bernama Teis Sialia.
Menurut Mustari, awalnya regu penyelamat yang melakukan operasi SAR hari kedua sejak pukul 07:30 WIT dengan menyisir perairan ke arah barat dan barat daya hingga pukul 13:00 WIT, namun belum membuahkan hasil.
Pencarian dilanjutkan kembali hingga pukul 14:33 WIT dan tim mendapat informasi dari keluarga korban jika Dominggus telah ditemukan nelayan.
"Korban ditemukan sekitar pukul 12:26 WIT, sekitar 10 NM di perairan laut Haya dan dievakuasi ke Dusun Sapulesi, Negeri Tehoru, (Malteng) dalam keadaan selamat.
Mustari menambahkan tim SAR saat ini juga masih melakukan pencarian terhadap Damra Litiloly yang dilaporkan hilang sejak tanggal 17 Juli 2021.
Nelayan tersebut awalnya menuju arah rumpon di sekitar perairan Desa Wailihang pada tanggal 17 Juli 2021 sekitar pukul 15:00 WIT, namun sampai saat ini belum diketahui nasibnya.
"Di Hari Raya Idul Adha ini tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap pria 65 tahun tersebut dengan menggunakan RIB 03 mulai pukul 09:30 WIT, tim bertolak menuju LKK sesuai dengan rencana operasi pencarian hari kedua," ujar Mustari.
Pembagian dua SRU pun dilakukan guna melaksanakan pencarian dengan jarak kurang lebih 25 NM, Heading 301,85° arah Barat dari LKK untuk SRU 1 dengan RIB 03.
Sementara SRU dua menggunakan longboat melakukan pencarian dengan jarak sekitar 22 NM, Heading 286,02° arah Barat Daya dari LKK.
"Dengan ketinggian gelombang 1,5 meter sejak pagi hari ini, diharapkan tim SAR gabungan mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga korban dapat diketemukan dan dievakuasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021