“Relawan Nasional Lawan COVID-19” (RNLC19) yang baru terbentuk melalui rapat akbar virtual pada 12 Juli 2021, dalam hitungan hari langsung membuat gebrakan dengan melakukan langkah kongkret memerangi  COVID-19 dan membantu warga yang terpapar virus Corona.
       
“Upaya perang terhadap COVID-19 sudah dimulai sejak Relawan Nasional dideklarasikan, dan hari ini kita melakukan ‘perang gerilya’ dengan menggunakan senjata pembasmi bernama Corona Buster,” kata Ketua Umum RNLC19 Kris Budihardjo kepada pers di bilangan Kemayoran Jakarta Pusat, Sabtu (17/7/2021).
       
Ketua Umum RNLC19 dan tim mengambil resiko besar bisa terpapar COVID-19 dengan turun langsung menyaksikan dimulainya pengasapan menggunakan Corona Buster untuk membunuh virus Corona di kantong-kantong permukiman warga di RT 01, 02, 03 dan 04 RW 05 Kebon Kosong Kemayoran yang merupakan zona merah.
       
Kris Budihardjo menjelaskan, kegiatan pengasapan menggunakan Corona Buster dengan mengambil tema atau tagar #IndonesiaFightBack itu merupakan sebuah langkah kongret “turun gunung” dan keluar dari rumah, lalu masuk ke kantong-kantong permukiman warga di zona merah untuk membasmi virus Corona.
       
Usai melakukan “perang gerilya” di Kemayoran yang menjadi pusat Ibukota DKI Jakarta karena letaknya yang strategis di Jakarta Pusat itu relawan nasional melanjutkan kegiatan dengan melakukan penguapan di daerah Tenis Indoor Senayan Jakarta, tempat dimana vaksinasi nasional diselenggarakan.
       
Sementara itu di tempat lain, yaitu di Jalan Kerinci 8 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Posko Penerimaan Bantuan RNLC19 menerima bantuan beras sebanyak dua ton untuk persiapan dapur umum yang merupakan salah satu program unggulan relawan nasional tersebut. 
       
Pada waktu yang hampir bersamaan, di Kabupaten Kuningan Jawa Barat relawan bersama TNI dan Bupati bergerak secara kongkret menyiapkan dapur umum yang diperuntukkan bagi masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri dan warga yang tengah dirawat di rumah-rumah sakit.
       
Menurut Ketua Umum RNLC19, perang terhadap COVID-19 harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya oleh semua anggota relawan nasional secara masif dan terstruktur, sehingga dapat menekan kluster-kluster yang muncul di berbagai daerah. 
       
“Upaya ini harus serentak dilakukan oleh seluruh relawan nasional di setiap daerah di Nusantara, dari Aceh sampai Papua agar gerakan ini memiliki tolak ukur yang jelas, komperhensif, dan akuntabel sebagai upaya kongkret membantu Pemerintah dalam menekan dan menyelesaikan persoalan pandemi dalam waktu yang terukur,” katanya. 
       
Sementara itu Koordinator Litbang RNLC19 Sandi Chandra mengemukakan, alat Corona Buster sudah relatif sempurna dan siap diproduksi secara massal serta diedarkan kepada tim RNLC19 di setiap Provinsi sampai tingkat Kabupaten/Kota.
       
“Alat ini tidak boleh diproduksi pabrikan, tetapi harus diproduksi oleh UMKM dan UKM yang saat ini di ambang gulung tikar akibat pandemi COVID-19,” kata Konsultan ISO 45005 terkait managemen penangangan COVID-19 dengan Metode Nano itu.
       
Menurut Sandi Chandra, alat tersebut tidak bisa diproduksi sembarangan, sehingga dibutuhkan pelatihan yang akan dilakukan secara terpadu kepada UKM dan UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Karenanya dia berharap adanya dukungan dan regulasi yang berpihak dari pemerintah. 







 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021