Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan multi nasional mulai berdatangan di kawasan industri Ngoro (Ngoro Industrial Park/ NIP) di Mojokerto, Jawa Timur seiring membaiknya iklim bisnis di Indonesia.

"Kepercayaan investor terhadap iklim bisnis di Indonesia semakin membaik sehingga mereka mulai menanamkan investasinya," kata General Manager NIP Wihardi Hosen saat dimintai tanggapannya terkait meningkatnya minat investasi asing.

NIP yang dimiliki PT Intiland Development Tbk mencatat sejak tahun 2010 jumlah permintaan lahan industri dari perusahaan-perusahaan skala besar meningkat signifikan.

Wihardi mengatakan, sejumlah grup perusahaan global asal Jepang, Taiwan, Korea, Perancis, dan Peru berekspansi meningkatkan kapasitas produksinya dengan membangun pabrik baru di kawasan NIP.

"Luas lahan yang dibutuhkan setiap perusahaan cukup besar, rata-rata mulai lima sampai dua puluh hektar. Mereka ingin membangun pabrik baru untuk mendongkrak kapasitas produksi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pasar di kawasan Indonesia Timur," ujar dia.

Belum lama ini, salah satu produsen popok bayi dan perlengkapan wanita terkemuka PT Unicharm Indonesia menandatangani perjanjian pembelian lahan seluas 20 hektar di Blok D2, kawasan NIP II.

Penandatanganan dilakukan oleh Sinarto Dharmawan, Presiden Direktur PT Intiland Sejahtera sekaligus chief operating officer PT Intiland Development Tbk dan Presiden Direktur PT Unicharm Indonesia Yoshihiro Miyabayashi.

Unicharm Indonesia adalah anak perusahaan Unicharm Corporation, salah satu produsen perlengkapan bayi dan kosmetik terbesar di Asia, yang berkantor pusat di Jepang. Lewat kesepakatan kerjasama ini, pihak Unicharm Corporation lewat anak purusahaannya akan membangun pabrik baru di kawasan NIP sebagai langkah ekspansi meningkatkan kapasitas produksi beragam jenis varian produk yang dimiliki.

Tren meningkatnya nilai investasi perusahaan besar ke kawasan industri didorong oleh semakin kondusifnya iklim bisnis di Indonesia. Kembalinya Indonesia ke dalam kelompok investment grade juga menjadi salah satu faktor pendorong yang membuat banyak perusahaan memutuskan untuk berekspansi.

Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKII) memperkirakan tren permintaan perusahaan terhadap lahan industri akan terus berlanjut tahun ini. HKII mencatat sedikitnya ada 20 perusahaan skala besar berencana untuk membangun pabrik baru di kawasan industri dengan tingkat kebutuhan lahan mencapai 400 hektar.

Wihardi mengaku pihaknya merasakan langsung dampak positif dari gejala dan tren ini. Selain Unicharm, banyak perusahaan multinasional yang menanamkan investasinya di NIP sejak setahun terakhir. Beberapa grup usaha besar tersebut antara lain PT Yakult Indonesia Persada, produsen minuman kesehatan Yakult yang merupakan anak usaha dari Yakult Honsha Co. Ltd dari Jepang.

Aje Group, produsen minuman Big Cola asal Peru pada akhir tahun 2011 memulai tahapan pembangunan pabriknya. Sejumlah perusahaan mancanegara lainnya juga memulai pembangunan pabriknya seperti Grup Evialis dari Perancis, PT Indoworld asal Thailand, PT Sunpower Ceramic dari Taiwan.

Untuk perusahaan dari dalam negeri antara lain PT. Charoen Pokphand Indonesia, produsen makanan beku Fiesta dan PT Bambang Jaya, produsen alat listrik (Transformer).

"Untuk kawasan Timur, Ngoro menjadi pilihan pertama bagi para investor untuk ekspansi kapasitas produksi. Dari total investasi lahan industri yang masuk ke Jawa Timur tahun 2011, NIP punya porsi paling besar, dengan penjualan lahan industri lebih dari 40 hektar,” ujar Wihardi.

Menurutnya, pada triwulan I 2012 akan ada beberapa perusahaan besar yang berencana memasukan investasinya di NIP. Pihaknya saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan global yang ingin membangun pabrik baru di Ngoro dengan total kebutuhan lahan sekitar 20 hektar.

Intiland tahun ini menargetkan dapat memasarkan sedikitnya 40 hektar lahan industri, sama seperti tahun 2011. Tingkat kebutuhan lahan tersebut jauh lebih besar dibandingkan sebelum tahun 2010 yang rata-rata hanya 5-10 hektar per tahun. Lonjakan kebutuhan lahan industri ini seiring banyaknya perusahaan melakukan ekspansi untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan pasar, khususnya di kawasan timur Indonesia.

"Membaiknya tren investasi menyebabkan kebutuhan investor terutama asing terhadap lahan kawasan industri meningkat signifikan dalam setahun terakhir. Sejak awal 2011, kami mendapatkan banyak permintaan lahan skala besar untuk pendirian pabrik baru di Ngoro,” ujar dia.

Intiland saat ini tengah mengembangkan kawasan industri terpadu Ngoro Industrial Park (NIP) tahap II yang direncanakan memiliki total lahan seluas 350 hektar yang merupakan pengembangan dari NIP I.

Perseroan tahun ini menargetkan dapat menyelesaikan perluasan 150 hektar di NIP II, yang saat ini memasuki tahapan pembangunan infrastruktur jalan, fasilitas pengolahan air dan limbah, saluran air, serta lingkungan pada saat ini.

Guna memenuhi kebutuhan sumber energi untuk pabrikan, perseroan berencana menambah kapasitas pasokan gas alam di kawasan NIP. Selain berasal dari Perusahaan Gas Negara, kebutuhan gas di kawasan NIP akan dipasok dari perusahaan distribusi gas swasta yang bekerjasama dengan perseroan.

"Kami menargetkan tambahan suplai gas akan dilakukan mulai pertengahan 2013. Tahun ini mulai tahapan pekerjaan pembangunan infrastruktur pipanisasi sepanjang 20 km,” ungkap Wihardi.
Upaya perseroan lainnya yakni meningkatkan kapasitas Waste Water Treatment Plant menjadi dua kali lipat. Peningkatan kapasitas ini dalam rangka mengantisipasi bertambahnya jumlah pabrikan di seluruh kawasan NIP.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012