Pelatih tim nasional Ceko Jaroslav Silhavy mengaku puas walau timnya cuma mendapat satu poin dari pertandingan kedua mereka di Grup D Euro 2020 setelah imbang 1-1 dengan Kroasia di Glasgow, Skotlandia, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).

Pasalnya, menurut Silhavy lawan yang mereka hadapi adalah Kroasia, yang disebutnya sebagai tim kuat. Terlebih Kroasia punya reputasi sebagai runner-up Piala Dunia tiga tahun lalu.

Baca juga: Euro 2020, Penguasaan bola bakal jadi senjata utama Portugal saat hadapi Jerman

"Kroasia tampil lebih baik dan menyerang lebih berbahaya di babak kedua. Saya senang kami meraih satu poin melawan tim sekuat ini," katanya selepas laga dilansir laman resmi UEFA.

Bahkan Silhavy mengaku sempat terkejut akan besarnya jumlah penguasaan bola yang dilakukan timnya atas Kroasia di babak pertama.

"Saya harus mengakui kaget akan betapa banyak penguasaan bola yang kami miliki di babak pertama, lawan hampir tidak melakukan kawalan dan membiarkan kami bermain," kata Silhavy.

"Kami memiliki beberapa peluang-peluang sempit dan akhirnya memperoleh gol dari tendangan penalti," ujarnya menambahkan.

Kendati demikian, Silhavy meminta maaf akan kelalaian yang diperlihatkan timnya saat Kroasia mencetak gol penyeimbang lewat tendangan bebas cepat di awal babak kedua.

"Saya meminta maaf soal gol kami sebab itu terjadi karena hilangnya fokus sehingga Kroasia mengambil tendangan bebas cepat dan kami tidak siap bereaksi," katanya.

"Ini bukan kali pertama hal semacam itu terjadi, saya meminta maaf," ujar Silhavy lagi.

Kendati memperoleh hanya satu poin, peluang Ceko ke babak 16 besar jauh lebih besar dibandingkan Kroasia. Ceko punya empat poin dan Kroasia hanya satu.

Ceko di atas kertas mungkin butuh cuma hasil imbang untuk bisa meloloskan diri ke babak 16 besar ketika menghadapi Inggris dalam laga terakhir Grup D di Wembley, London, pada Selasa (22/6).


 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021