Aqsa Working Group (AWG) menggelar musyawarah kerja  di Cileungsi Bogor Jawa Barat yang dihadiri jajaran pengurus AWG di tingkat pusat maupun wilayah pada Jumat-Ahad, 18-20 Juni 2021.

Musyawarah kerja itu dilaksanakan secara hybrid, yakni perpaduan antara daring dan luring atau tatap muka dengan menegakkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Musyawarah Kerja itu dimaksudkan untuk membahas permasalahan yang terjadi di Masjid Al-Aqsa Palestina serta merumuskan upaya-upaya strategis untuk pembebasan kiblat pertama Muslimin tersebut serta untuk kemerdekaan Palestina dalam periode kerja satu tahunan dan lima tahunan.

"Musyawarah kerja ini menjadi ajang pertemuan silaturrahim dan konsolidasi antar pengurus AWG di tingkat pusat dan wilayah, serta meneguhkan komitmen pembebasan Al-Aqsa dan Palestina yang tertuang dalam visi-misi AWG.

"Selain itu, Musyker juga dilaksanakan dalam rangka memperkuat Maemuna Center (Mae-C) sebagai instrumen AWG sayap kemuslimatan," kata Ketua Presidium AWG Anshorullah dalam pembukaan Musyawarah kerja AWG 1442/1443H di lingkungan Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jumat (18/6).

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Imaamul Muslimin, Penasihat dan Pembina AWG, serta pimpinan atau perwakilan lembaga-lembaga mitra dan pemangku kepentingan seperti Majelis Syubban Pusat, Ukhuwah Al-Fatah Rescue, Kantor Berita MINA, STAI Al-Fatah, Jaringan Ponpes Al-Fatah, lembaga pendidikan Alfa Centauri, LCDU, Mae-C, dan  
yang lainnya.

Selain itu, Musyawarah Kerja AWG kali ini juga merumuskan langkah-langkah penyatuan kaum muslimin guna bersama-sama mempersiapkan dana dan kekuatan (fund and forces) untuk perjuangan pembebasan Al Aqsa dan Palestina.

Anshorullah menegaskan, AWG dibentuk untuk mewadahi dan mengelola upaya-upaya dalam rangka perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa pada khususnya dan kaum muslimin Palestina pada umumnya dari penjajahan Zionis Israel.

"Pembentukan AWG pun dimaksudkan untuk menghimpun kaum Muslimin dalam suatu ikatan yang dijiwai oleh pelaksanaan ukhuwah Islamiyah yang diarahkan kepada perjuangan di jalan Allah," pungkasnya.

AWG berkomitmen untuk terus ikut berpartisipasi dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan pembebasan Masjid Al Aqsa bersama rakyat Indonesia. 

AWG itu sendiri adalah suatu lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa.

Pendiri Lembaga ini adalah seluruh komponen ummat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara Jakarta pada 20 sya’ban 1429H/21 Agustus 2008.

Konferensi tersebut dihadiri oleh lebih dari 71 komponen dari berbagai unsur pimpinan organisasi massa Islam, unsur perwakilan dari kedutaan besar sejumlah negara Muslim, unsur pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan Islam, unsur pimpinan lembaga dakwah Islam, unsur pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu atau perwakilan organisasi yang berpihak kepada perjuangan Islam, terutama pembebasan masjid Al-Aqsa.

Konferensi ini akan  menghasilkan apa yang disebut  “Deklarasi Jakarta untuk Pembebasan Al-Aqsa”.

Kesadaran tentang kondisi Masjidil Aqsa saat ini mendorong para peserta konferensi tersebut berbulat hati untuk menyatukan langkah demi membebaskan Masjidil Aqsa dan mengembalikannya ke pangkuan kaum Muslimin.

"Kita semua rindu untuk melihat Al Aqsa terbebaskan. Kita semua ingin segera sholat bersama di masjid suci itu," kata Ansharullah.




 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021