Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diprediksi bergerak datar seiring investor yang masih "wait and see" keputusan rapat bank sentral AS The Fed.

IHSG dibuka melemah 17,6 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.071,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,14 poin atau 0,57 persen ke posisi 890,06.

Baca juga: Rabu pagi, Rupiah terkoreksi seiring pasar waspadai pengetatan kebijakan The Fed

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, mengatakan, memperoleh arahan beragam dari indeks-indeks global, IHSG diperkirakan kembali bergerak datar atau sideways dalam rentang 6.050-6.140 pada perdagangan hari ini.

"IHSG masih dibayangi kecenderungan wait and see pelaku pasar terhadap pengumuman hasil FOMC The Fed pada Kamis dini hari," ujar Valdy.

Masih terkait kebijakan moneter, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil rapatnya pada Kamis (17/6).

Kedua bank sentral tersebut diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan moneternya pada pertemuan bulan ini.

Faktor risiko lain adalah kecenderungan kenaikan kasus baru COVID-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Di sisi lain, peningkatan nilai ekspor dan impor Indonesia pada Mei 2021 dapat meredam potensi volatilitas nilai tukar rupiah jelang pengumuman hasil pertemian Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Untuk itu, saham-saham bank, terutama bank berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBNI, BBRI, BMRI masih menjadi fokus dalam beberapa hari ke depan.

Masih dari dalam negeri, penjualan mobil nasional tumbuh 1.443,6 persen (yoy) pada Mei 2021. Hal itu mendukung tren pemulihan konsumsi domestik.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melema 74,72 poin atau 0,25 persen ke 29.366,58, indeks Hang Seng turun 43,21 poin atau 0,15 persen ke 28.595,32, dan indeks Straits Times terkoreksi 13,54 poin atau 0,43 persen ke 3.161,33


 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021