Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, Mutmainnah Korona menyatakan saat ini di daerah itu semakin tidak aman bagi perempuan, utamanya saat bepergian keluar rumah pada malam hari.

“Terkait penemuan mayat perempuan di sekitar Teluk Palu di Kelurahan Lere pada Jumat (28/5) malam yang diduga kuat merupakan korban tindak kekerasan, menunjukkan bahwa kota ini semakin tidak aman bagi perempuan apalagi saat malam hari,” katanya kepada ANTARA di Palu, Sabtu.

Baca juga: Mendes PDTT tegaskan pemdes wajib siapkan ruang isolasi cegah COVID-19

Dengan adanya peristiwa tersebut, kata dia, harus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Palu, kepolisian dan pihak terkait untuk lebih meningkatkan keamanan di tempat-tempat yang rentan menjadi lokasi kekerasan utamanya kepada kaum perempuan yang sering menjadi objek.

Ia meminta pihak-pihak terkait agar menginventarisir lokasi-lokasi yang sangat beresiko dijadikan sebagai tempat melakukan tindak kekerasan bagi warga Kota Palu khususnya bagi perempuan dan anak - anak.

Ada banyak titik yang harus segera dipikirkan untuk diawasi atau dibangun pos jaga selain perlu segera diterangi dengan lampu penerangan jalan, ujarnya.

“Dan perlu ada pemberian informasi bagi setiap warga untuk selalu sigap dalam melakukan pelaporan jika ada indikasi kekerasan terjadi, agar pencegahan bisa lebih cepat dilakukan, dan pihak kepolisian dapat bertindak cepat untuk melakukan upaya pencegahan agar tidak jatuh korban,” ucapnya.

Yang tidak kalah penting, kata Mutmainnah, partisipasi aktif warga Kota Palu dalam upaya pencegahan kekerasan khususnya terhadap perempuan dan anak-anak serta kelompok rentan lainnya sangat penting.

“Dan penting sekali setiap perempuan diberi pengetahuan bagaimana melindungi diri dari ancaman kekerasan dan apa yang harus dilakukan agar tidak menjadi korban tindak kekerasan,” tambahnya.

Pewarta: Muhammad Arshandi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021