Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor mengizinkan bioskop kembali dibuka, bahkan dia bersama pejabat lainnya ikut menonton film menandai kembali dibukanya bioskop tersebut.

"Bioskop kan bisa diatur kapasitasnya. Misalnya dari kapasitas 100 penonton, tapi hanya diisi maksimal 50 persen. Berbeda dengan objek wisata atau tempat umum terbuka itu sulit dikendalikan, tapi kalau dalam satu ruangan seperti bioskop ini, bisa dikendalikan," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.

Baca juga: Film "Tjoet Nya' Dhien" tahun 1988 kembali di bioskop

Bioskop Cinepolis yang berada di lantai dasar di Citimall Sampit dibuka mulai Jumat ini. Bioskop di mal terbesar di Kalimantan Tengah ini lama ditutup sejak pandemi COVID-19 juga melanda daerah ini tahun lalu.

Saat pembukaan kembali bioskop, Halikinnor ikut menonton film didampingi istri Khairiyah Halikinnor, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Fajrurrahman dan Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam.

Halikinnor menjelaskan, pembukaan kembali bioskop ini sudah melalui berbagai macam pertimbangan. Saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19 dan peningkatan kasus baru COVID-19 di Kotawaringin Timur cukup signifikan.

Pemerintah terus bekerja keras untuk menekan dan memutus mata rantai penularan COVID-19. Selain meniadakan mudik lebaran, pemerintah daerah juga memutuskan menutup objek wisata karena rawan kerumunan dan penularan COVID-19.

Seraya menangani penularan COVID-19, kegiatan ekonomi juga harus tetap berjalan agar masyarakat bisa mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk tempat kegiatan ekonomi yang bisa diatur seperti bioskop maka masih bisa diizinkan namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dibukanya kembali bioskop menjadi contoh upaya pemulihan ekonomi di era normal baru. Pengelola tempat usaha dan masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan.

Masyarakat diminta ditanamkan kesadaran bahwa menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan itu bukan karena tekanan atau paksaan, tetapi sudah menjadi kebutuhan supaya hidup lebih sehat.

Halikinnor menyebut hiburan juga diperlukan karena berpengaruh positif terhadap imunitas tubuh.

Dia berharap perekonomian bisa semakin baik dan penularan COVID-19 juga bisa terus ditekan.

"Kita jalani dulu ini sambil kita evaluasi dengan melihat perkembangan di lapangan, apakah kasusnya melandai atau meningkat, atau ada penderita COVID-19 yang berkeliaran. Itu nanti akan menjadi dasar kita membuat kebijakan baru," demikian Halikinnor.

Desi Wulandari, salah seorang pengunjung mengaku senang bioskop kembali dibuka. Sudah setahun selama pandemi COVID-19 ini masyarakat suntuk karena tidak bisa banyak beraktivitas, termasuk menikmati hiburan dengan menonton film di bioskop.

"Pengelola harus benar-benar ketat dan tegas menjalankan protokol kesehatan agar pengunjung juga terjamin tidak sampai tertular. Saya hanya menyoroti saat pengunjung keluar studio agar diatur supaya tidak berjejal. Mudah-mudahan ini terus diperbaiki," demikian Desi.

Pewarta: Kasriadi/Norjani

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021