Tangerang, (ANTARABanten) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, akan membangun turap untuk mengatasi abrasi pantai akibat hantaman ombak perairan Laut Jawa sehingga luas tanah produktif setiap tahun berkurang.

"Satu-satunya solusi terbaik untuk mengatasi abrasi dengan pembangunan turap penahan ombak," kata Bupati Tangerang Ismet Iskandar di Tangerang, Rabu.

Dia mengatakan, pemasangan turap dilakukan agar tanah produktif di kawasan pantai utara tidak berkurang akibat terkikis ombak.

Meski telah dilakukan upaya menahan abrasi dengan cara penanaman pohon mangrove, tapi tidak maksimal karena banyak yang mati akibat kurangnya pemeliharaan.

Abrasi pantai  di wilayah ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan dan mendorong terjadinya penyempitan lahan produktif, sehingga membutuhkan penanganan segera.

Abrasi  terparah terjadi wilayah perbatasan dengan DKI Jakarta dengan Kabupaten Tangerang. Pantai yang rusak akibat hantaman ombak telah mencapai 30 km.

Pada musim tertentu, air Laut Jawa pasang dan ombak tinggi, maka bibir pantai dihantam gelombang menyebabkan tanah tergerus terus-menerus.

Demikian pula ombak besar hampir setiap tahun melanda wilayah pesisir pantai sehingga menyebabkan beberapa perkampungan nelayan terendam air, terutama di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi.

Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan koordinasi untuk menatasi abrasi tersebut, terutama di kawasan perbatasan di Kamal Muara, Jakarta Utara dengan Kali Prancis, Kecamatan Kosambi, Tangerang.

Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan turap di kawasan Kamal Muara.

Pemasangan turap merupakan antisipasi banjir dan gelombang pasang yang melanda permukiman penduduk dan sejumlah pabrik di wilayah tersebut.

Awal Pebruari 2011, perkampungan nelayan di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi terendam akibat air laut pasang dengan ketinggian mencapai 1,2 meter maka ratusan warga terpaksa mengungsi ke lapangan bola terdekat karena dianggap aman.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011