Paniel Kogoya (41), tersangka penyuplai senjata api ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga yang ada di Intan Jaya, Papua menghabiskan dana Rp1,1 miliar untuk membeli empat pucuk senjata api.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Dana untuk membeli senjata api itu diperoleh dari Ges Gwijangge, anggota kelompok Egianus Kogoya, yang berasal dari perampasan, perampokan serta pemerasan kepada kepala suku maupun dana desa di tiap desa yang dipaksa menyetor Rp1 miliar per desa atau kampung, kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy, Selasa.
Baca juga: Aparat TNI/Polri kejar pelaku penembakan pengojek
Baca juga: Aparat TNI/Polri kejar pelaku penembakan pengojek
Dia menjelaskan, dana sebesar Rp1,1 miliar itu digunakan untuk membeli senjata api jenis SS1 dan M16 masing-masing dua pucuk.
Setelah menerima senjata api, Kogoya akan menyerahkannya ke Ges Gwijangge yang dikenalnya sejak 2018 lalu.
Senjata api itu berasal dari terpidana Didy Chandra Warobay saat ini mendekam di LP Nabire, kata Iqbal, seraya menambahkan Paniel Kogoya telah ditangkap Minggu (18/4) di Nabire.
Paniel Kogoya yang ditahan di Nabire akan dikenakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, kata Kombes Iqbal.
Egianus Kogoya merupakan salah satu pimpinan KKB di Papua yang wilayah operasinya di sekitar Kabupaten Nduga.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021