Pelatih Granada Diego Martinez menegaskan timnya tidak gentar terhadap reputasi besar yang dimiliki lawan mereka pada babak perempat final Liga Europa, Manchester United.
Alih-alih gentar, Martinez menyatakan status MU justru menjadi bahan bakar timnya ketika mereka menjamu Setan Merah dalam leg pertama di Nuevo Los Carmenes, Kamis waktu setempat.
Baca juga: Kylian Mbappe pimpin PSG pukul Bayern 3-2
"Kalau kami terlalu banyak memikirkan soal United, bisa jadi kami tidak tampil sesuai harapan ketika bermain," kata Martinez dalam laman resmi UEFA, Kamis.
"Kami menghadapi raksasa. Sejauh ini, melakukan hal yang sama membuat kami termotivasi untuk mengeluarkan kemampuan sepenuhnya dan tampil sebagai sebuah tim," ujarnya menambahkan.
Martinez meyakini dengan sekurang-kurangnya 180 menit babak perempat final dimainkan ada banyak hal yang bisa terjadi dan dia menegaskan tidak ada yang mustahil.
"Selama 180 menit dan waktu tambahan mungkin, segalanya bisa terjadi. Fakta bahwa saya berbicara di sini, hari ini, adalah lantaran tim ini terus membuktikan bahwa yang mustahil itu bisa saja terjadi," pungkas dia.
Musim ini merupakan debut Granada dalam kompetisi antarklub Eropa dan mereka lolos sebagai runner-up Grup E Liga Europa serta menciptakan kejutan dengan menyingkirkan Napoli dari babak 32 besar sebelum melewati FK Molde menuju perempat final.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Alih-alih gentar, Martinez menyatakan status MU justru menjadi bahan bakar timnya ketika mereka menjamu Setan Merah dalam leg pertama di Nuevo Los Carmenes, Kamis waktu setempat.
Baca juga: Kylian Mbappe pimpin PSG pukul Bayern 3-2
"Kalau kami terlalu banyak memikirkan soal United, bisa jadi kami tidak tampil sesuai harapan ketika bermain," kata Martinez dalam laman resmi UEFA, Kamis.
"Kami menghadapi raksasa. Sejauh ini, melakukan hal yang sama membuat kami termotivasi untuk mengeluarkan kemampuan sepenuhnya dan tampil sebagai sebuah tim," ujarnya menambahkan.
Martinez meyakini dengan sekurang-kurangnya 180 menit babak perempat final dimainkan ada banyak hal yang bisa terjadi dan dia menegaskan tidak ada yang mustahil.
"Selama 180 menit dan waktu tambahan mungkin, segalanya bisa terjadi. Fakta bahwa saya berbicara di sini, hari ini, adalah lantaran tim ini terus membuktikan bahwa yang mustahil itu bisa saja terjadi," pungkas dia.
Musim ini merupakan debut Granada dalam kompetisi antarklub Eropa dan mereka lolos sebagai runner-up Grup E Liga Europa serta menciptakan kejutan dengan menyingkirkan Napoli dari babak 32 besar sebelum melewati FK Molde menuju perempat final.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021