Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto mengingatkan agar Mathla’ul Anwar tidak terjebak dalam politik praktis, tetapi konsisten memajukan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
“Jika terjebak dalam politik praktis, maka sama artinya Mathla’ul Anwar mengkerdilkan atau membonsai diri sendiri,” katanya dalam sambutan secara virtual pada malam ta’aruf (perkenalan) menjelang Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar, Kamis malam (1/4/2021).
Acara ta’aruf itu sendiri dihadiri oleh jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), Majelis Amanah, dan Majelis Fatwa serta Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar (PWMA) dari semua provinsi di Indonesia dan para pengurus Badan Otonom Ormas tersebut.
Menurut Wiranto, sikap Mathla’ul Anwar yang tidak akan terlibat dalam politik praktis ditegaskan dalam Muktamar ke-8 Ormas tersebut pada 1952 di Ciampea Bogor Jawa Barat.
Penegasan sikap non partisan Mathla’ulAnwar itu diulang pada muktamar ke-9 dan ke-10 yang menyatakan bahwa “Mathla’ul Anwar adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dan tidak menjadi onderbouw dari organisasi atau partai politik apapun.
Ketua Wantimpres lebih lanjut mengapresiasi Mathla’ul Anwar yang bersama-sama dengan pemerintah berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanah Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
“Sesuai namanya, yaitu Mathla’ul Anwar yang artinya tempat terbitnya cahaya, Ormas ini harus terus memberikan pencerahan pemikiran umat serta mencerdaskan dan memajukan pendidikannya,” kata Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar itu.
Ia juga mengharapkan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar yang digelar di Bogor Jawa Barat pada 1-3 April 2021 berjalan tertib, aman, lancar, dan bermartabat serta mengingatkan para peserta untuk mentaati protokol kesehatan terkait belum meredanya pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Ketua Umum PBMA KH Ahmad Sadeli Karim melaporkan bahwa Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar diikuti oleh perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Munas ke-5 Muslimat Mathla’ul Anwar.
Sementara itu Ketua Majelis Amanah Mathla’ul Anwar Usep Fathuddien mengajak semua Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar agar mengupayakan setidaknya satu sekolah tinggi atau akademi, bahkan universitas Mathla’ul Anwar di daerahnya masing-masing.
Mathla’ul Anwar itu sendiri adalah Ormas Islam yang didirikan pada 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman di daerah Menes, Pandeglang Banten.
Saat ini Mathla’ul Anwar mempunyai perwakilan di hampir semua provinsi di Indonesia dan di beberapa negara sahabat serta mengelola ribuan satuan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
“Jika terjebak dalam politik praktis, maka sama artinya Mathla’ul Anwar mengkerdilkan atau membonsai diri sendiri,” katanya dalam sambutan secara virtual pada malam ta’aruf (perkenalan) menjelang Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar, Kamis malam (1/4/2021).
Acara ta’aruf itu sendiri dihadiri oleh jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), Majelis Amanah, dan Majelis Fatwa serta Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar (PWMA) dari semua provinsi di Indonesia dan para pengurus Badan Otonom Ormas tersebut.
Menurut Wiranto, sikap Mathla’ul Anwar yang tidak akan terlibat dalam politik praktis ditegaskan dalam Muktamar ke-8 Ormas tersebut pada 1952 di Ciampea Bogor Jawa Barat.
Penegasan sikap non partisan Mathla’ulAnwar itu diulang pada muktamar ke-9 dan ke-10 yang menyatakan bahwa “Mathla’ul Anwar adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dan tidak menjadi onderbouw dari organisasi atau partai politik apapun.
Ketua Wantimpres lebih lanjut mengapresiasi Mathla’ul Anwar yang bersama-sama dengan pemerintah berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanah Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
“Sesuai namanya, yaitu Mathla’ul Anwar yang artinya tempat terbitnya cahaya, Ormas ini harus terus memberikan pencerahan pemikiran umat serta mencerdaskan dan memajukan pendidikannya,” kata Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar itu.
Ia juga mengharapkan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar yang digelar di Bogor Jawa Barat pada 1-3 April 2021 berjalan tertib, aman, lancar, dan bermartabat serta mengingatkan para peserta untuk mentaati protokol kesehatan terkait belum meredanya pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Ketua Umum PBMA KH Ahmad Sadeli Karim melaporkan bahwa Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar diikuti oleh perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Munas ke-5 Muslimat Mathla’ul Anwar.
Sementara itu Ketua Majelis Amanah Mathla’ul Anwar Usep Fathuddien mengajak semua Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar agar mengupayakan setidaknya satu sekolah tinggi atau akademi, bahkan universitas Mathla’ul Anwar di daerahnya masing-masing.
Mathla’ul Anwar itu sendiri adalah Ormas Islam yang didirikan pada 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman di daerah Menes, Pandeglang Banten.
Saat ini Mathla’ul Anwar mempunyai perwakilan di hampir semua provinsi di Indonesia dan di beberapa negara sahabat serta mengelola ribuan satuan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021