Pandeglang (ANTARABanten) - Sebanyak 7.424 warga Kabupaten Pandeglang, Banten, masih menempati rumah tidak layak huni.


"Mereka tersebar di 34 kecamatan," kata Kepala Seksi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Pandeglang, Jamroji di Pandeglang, Rabu.

Keluarga yang menempati rumah tidak layak huni, kata dia, merupakan penyandang satu dari 22 jenis masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Pandeglang.

Kalau dipersentasekan, kata dia, kelurga yang menempati rumah tidak layak huni itu sebanyak 4,99 persen dari total penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mencapai 148.844 jiwa.

Mengenai penyebaran terbanyak keluarga penghuni rumah tidak layak itu, menurut dia, di Kecamatan Sukaresmi 531 KK, Munjul 365 kepala keluarga (KK), Pagelaran 325 KK, Panimbang 312 KK, Jiput 351 KK dan Cigeulis 305 KK.

Disnakertransos Kabupaten Pandeglang terus berupaya membantu perbaikan rumah keluarga miskin tersebut di antaranya dengan mengusulkan pada Kementerian Sosial (Kemsos).

Pada 2010, Kemsos menyalurkan bantuan perbaikan rumah kumuh sebesar Rp1,1 miliar bagi masyarakat Kabupaten Pandeglang.

Masing-masing warga mendapat bantuan dalam bentuk uang tunai Rp10 juta sehingga total rumah kumuh yang diperbaiki pada 2010 sebanyak 111 unit.

Kepala Disnakertransos Pandeglang Anwar Fauzan mengakui,  pada 2011 telah mengajukan usul bantuan perbaikan rumah kumuh sebanyak 100 unit pada Kemsos.

Mengenai pelaksanaan perbaikan, menurut dia, ditangani langsung oleh masyarakat, yang dikoordinasikan oleh ketua kelompok.

Dalam program tersebut, Disnakertransos hanya bertindak sebagai fasilitator dan melakukan pemantauan terhadap kegiatan perbaikan rumah kumuh tersebut.

"Kami tidak terlibat langsung, baik pada penyaluran dana, pembelian bahan maupun perbaikan rumah. Tugas Disnakertransos hanya memfasilitasi dan memantau," ujanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011