Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan alat tangkap ikan berupa rumpon kepada nelayan serta tambahan modal bagi pedagang di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
"Saya titip rumpon nanti dibeli, saya nanti cek sudah dibeli belum," kata Presiden Jokowi saat berdialog dengan perwakilan nelayan, penjual ikan dan pedagang pasar di Dermaga Huseka’a Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis.
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi COVID-19 di Maluku Tengah
Presiden Jokowi juga memberikan tambahan modal kepada para pedagang.
"Ini juga ke pedagang ambil, untuk tambah modal dagangan, jangan dibelikan handphone, awas kalau dibelikan handphone dari sini saya ikuti, selamat bekerja," tambah Presiden Jokowi.
Ada sekitar 20 orang nelayan, penjual ikan, dan pedagang pasar, hadir dalam dialog tersebut.
"Tadi yang nelayan berapa? 1, 2, 3,..11 nelayan, penjual ikan? Ada 1, jadi 12 dikalikan 8 (Rp8 juta)," tambah Presiden Jokowi.
Pemberian tersebut diawali dengan permintaan seorang nelayan kepada Presiden Jokowi.
"Saat pandemi ini tidak ada masalah, sudah mantap, cuma masyarakat di sini kekurangan alat penangkapan, dalam artinya rumpon masih kurang," kata nelayan tersebut.
"Apa itu?" tanya Presiden Jokowi.
"Bagan rumpon," jawab nelayan.
Rumpon atau rumah ikan adalah jenis alat bantu penangkapan ikan yang biasanya dipasang di bawah laut, baik perairan dangkal maupun dalam. Biasanya rumpon berbentuk karang buatan yang berasal dari daun pohon kelapa, ranting-ranting pohon, bambu, balok-balok beton, ban bekas atau dari bahan lainnya
Tujuan pemasangan rumpon adalah untuk menarik sekumpulan ikan yang ada dan berdiam di sekitar rumpon. Setelah terkumpul, ikan-ikan tersebut biasanya akan ditangkap.
"Rumpon dipakai untuk berapa nelayan?" tanya Presiden Jokowi.
"Satu rumpon dipakai satu nelayan, kira-kira (biayanya) Rp7-8 juta," jawab nelayan tersebut.
Sedangkan seorang pedagang bernama Yus Puen mengaku omzetnya berkurang drastis saat COVID-19.
"Saya dagang sembako tapi selama COVID-19 omzet berkurang," kata Yus.
Selain mendengar keluhan nelayan dan pedagang, Presiden Jokowi juga sempat memperkenalkan para menteri yang ikut mendampinginya yaitu Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Sudah kenal belum Pak Menteri siapa? Pak Menteri BUMN?"
"Pak Erick Thohir," jawab warga.
"Kalau Pak Menteri Perhubungan tahu siapa?" tanya Presiden Jokowi.
"Pak Budi Karya," Menteri BUMN Erick Thohir membantu menjawab.
"Yang di sini pemain bola semua," celetuk seorang warga.
"Oh iya, kalau pemain bola tahu Pak Erick. Tahu ndak Pak Erick pemilik kesebelasan apa?" tanya Presiden Jokowi.
"Inter Milan," jawab warga.
"Hahaha, tahu, kalau di Indonesia pemilik apa? Tahu gak? Yang Persis, yang baru dibeli Persis di Solo, semua dibeli," kata Presiden Jokowi.
Erick Thohir punya hanya tertawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Saya titip rumpon nanti dibeli, saya nanti cek sudah dibeli belum," kata Presiden Jokowi saat berdialog dengan perwakilan nelayan, penjual ikan dan pedagang pasar di Dermaga Huseka’a Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Kamis.
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi COVID-19 di Maluku Tengah
Presiden Jokowi juga memberikan tambahan modal kepada para pedagang.
"Ini juga ke pedagang ambil, untuk tambah modal dagangan, jangan dibelikan handphone, awas kalau dibelikan handphone dari sini saya ikuti, selamat bekerja," tambah Presiden Jokowi.
Ada sekitar 20 orang nelayan, penjual ikan, dan pedagang pasar, hadir dalam dialog tersebut.
"Tadi yang nelayan berapa? 1, 2, 3,..11 nelayan, penjual ikan? Ada 1, jadi 12 dikalikan 8 (Rp8 juta)," tambah Presiden Jokowi.
Pemberian tersebut diawali dengan permintaan seorang nelayan kepada Presiden Jokowi.
"Saat pandemi ini tidak ada masalah, sudah mantap, cuma masyarakat di sini kekurangan alat penangkapan, dalam artinya rumpon masih kurang," kata nelayan tersebut.
"Apa itu?" tanya Presiden Jokowi.
"Bagan rumpon," jawab nelayan.
Rumpon atau rumah ikan adalah jenis alat bantu penangkapan ikan yang biasanya dipasang di bawah laut, baik perairan dangkal maupun dalam. Biasanya rumpon berbentuk karang buatan yang berasal dari daun pohon kelapa, ranting-ranting pohon, bambu, balok-balok beton, ban bekas atau dari bahan lainnya
Tujuan pemasangan rumpon adalah untuk menarik sekumpulan ikan yang ada dan berdiam di sekitar rumpon. Setelah terkumpul, ikan-ikan tersebut biasanya akan ditangkap.
"Rumpon dipakai untuk berapa nelayan?" tanya Presiden Jokowi.
"Satu rumpon dipakai satu nelayan, kira-kira (biayanya) Rp7-8 juta," jawab nelayan tersebut.
Sedangkan seorang pedagang bernama Yus Puen mengaku omzetnya berkurang drastis saat COVID-19.
"Saya dagang sembako tapi selama COVID-19 omzet berkurang," kata Yus.
Selain mendengar keluhan nelayan dan pedagang, Presiden Jokowi juga sempat memperkenalkan para menteri yang ikut mendampinginya yaitu Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Sudah kenal belum Pak Menteri siapa? Pak Menteri BUMN?"
"Pak Erick Thohir," jawab warga.
"Kalau Pak Menteri Perhubungan tahu siapa?" tanya Presiden Jokowi.
"Pak Budi Karya," Menteri BUMN Erick Thohir membantu menjawab.
"Yang di sini pemain bola semua," celetuk seorang warga.
"Oh iya, kalau pemain bola tahu Pak Erick. Tahu ndak Pak Erick pemilik kesebelasan apa?" tanya Presiden Jokowi.
"Inter Milan," jawab warga.
"Hahaha, tahu, kalau di Indonesia pemilik apa? Tahu gak? Yang Persis, yang baru dibeli Persis di Solo, semua dibeli," kata Presiden Jokowi.
Erick Thohir punya hanya tertawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021