Rencana pemerintah memberlakukan sekolah tatap muka (offline), ditanggapi dengan kesiapan sejumlah sekolah melaksanakan kebijakan tersebut dalam tahun ajaran baru termasuk Sekolah Madania dan Marsudirini yang dimulai 13 Juli mendatang.

Bagi orangtua yang tinggal di Jakarta Selatan dan sekitarnya seperti Bogor dan Depok, dua sekolah unggulan favorit yakni Sekolah Madania dan Sekolah Katolik Marsudirini patut dipertimbangkan. 

"Baik Madania dan Marsudirini sama-sama menerima siswa/siswi untuk jenjang pendidikan dari TK-SMA. Kedua sekolah inipun berlokasi di lingkungan perumahan yang nyaman Telaga Kahuripan," kata Chief Marketing Officer Telaga Kahuripan, Ferry Thahir dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Sedangkan, penanggungjawab Marsudirini Perwakilan Bogor, Sr. M. Christella, OSF mengatakan sekolahnya mengembangkan potensi EQ, SQ, IQ, SQ dengan menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga yang berkompeten. Seperti universitas baik negeri maupun swasta (dalam negeri dan luar negeri), Google Education, Hanlin (Bahasa Mandarin), dan CEIC Sanata Dharma (Bahasa Inggris).

Selama masa pandemi, para siswa Marsudirini tetap melaksanakan pembelajaran secara daring menggunakan sarana Google Classroom. Dengan pengaturan jadwal dan metode yang bervariasi, seluruh siswa tetap dapat berinteraksi dengan teman maupun para guru. 

"Selain dengan pertemuan secara virtual, murid juga belajar melalui media Youtube, Quissis, maupun tutorial menggunakan video yang dibuat para guru," imbuh Christella.

Menariknya, Sekolah Marsudirini menyediakan asrama bagi siswa-siswi SMP dan SMA yang berdomisili di luar wilayah kota Bogor. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021 dapat diakses melalui situs resmi sekolah, dengan biaya formulir pendaftaran senilai Rp100 ribu untuk jenjang KB-TK-SD, dan Rp150 ribu bagi calon murid SMP dan SMA.

Sementara itu dalam menyambut tahun ajaran baru, Sekolah Madania mengusung metode belajar menggunakan kerangka pembelajaran yang disusun untuk menyempurnakan pendekatan pembelajaran yang dianut sebelumnya. Yakni Undestanding by Design (UBD) dengan mengakomodasi beberapa pendekatan, diantaranya Differentiated Learning, Blended Learning, Individualized Learning, Personalized Learning, serta Flipped Learning.

"Sekolah Madania menjunjung tinggi toleransi, kami percaya semua anak bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Terlepas dari apa agamanya, minat, dan bakatnya, bahkan children with special need juga memiliki minat dan bakat yang dapat diasah," ujar Marketing Sekolah Madania, Nurmawati.

Bagi calon siswa baru Madania akan menempuh serangkaian proses seleksi mulai dari tes akademik, psikotes, wawancara antara orangtua dengan kepala sekolah, serta wawancara antara calon murid dengan pihak sekolah. Biaya pendaftaran untuk masuk Sekolah Madania sebesar Rp500 ribu, dengan uang pangkal Rp32 jutaan bagi calon siswa SD dan Rp27 jutaan untuk tingkat SMP dan SMA.

Kendati berbeda metode pendidikan dan fasilitas sekolah, baik Marsudirini dan Madania sama-sama menawarkan keunggulan yakni berada di lingkungan dengan suasana alam yang sejuk dan hijau. Tentunya hal tersebut akan sekaligus menjadi wahana bagi para siswa dalam belajar berbagai kecakapan hidup.

"Telaga Kahuripan sebagai kediaman sekolah Madania dan Marsudirini berada akan terus mempertahankan nilai-nilai alam. Oleh karena itu dalam kegiatan revitalisasi yang dilakukan Telaga Kahuripan, konsep green nature sangat dijunjung tinggi terutama pada focal point kawasan perumahan yakni ruang terbuka hijau (RTH) berupa danau alami, danau buatan, serta taman," tutup  Ferry Thahir.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021