Tangerang, (ANTARABanten) - Calon Ketua Umum PSSI H. Wahidin Halim yang juga Wali Kota Tangerang, Banten, tidak akan berupaya melobi pemilik suara dan mengaku tidak punya persiapan khusus menjelang Kongres PSSI di Jakarta, Jumat (20/5).

"Saya akan tampil apa adanya dan berupaya menjelaskan tentang visi dan misi untuk memimpin PSSI," kata Wahidin Halim di Tangerang, Kamis.

Menurut Ketua Umum Persikota Tangerang itu, jika pihaknya mampu menjelaskan tentang visi dan misi kepada peserta kongres maka pemilik suara akan tertarik dan bersedia memilih dirinya menjadi Keuta Umum PSSI.

Dia mengatakan bahwa bila ada calon lain yang berupaya untuk melobi pemilik suara adalah merupakan hak mereka, namun itu tidak berlaku bagi mantan menejer Persita Tangerang itu.

Walau begitu pihaknya sudah mempersiapkan mental untuk kalah maupun menang karena setiap kompetisi tentu menghasilkan yang terbaik.

Wahidin juga mengaku tidak mempersoalkan terhadap hak suara yang tidak dimiliki Persikota, walau tim berjuluk "Jawa Benteng" telah mengusung menjadi calon tunggal untuk tiga posisi Ketua Umum.

Halim menambahkan bahwa ia akan berupaya mewujudkan sepak bola dari rakyat dan untuk rakyat artinya menjadikan cabang olah raga terpopuler dan dapat dinikmati rakyat.

Dia menolak anggapan bahwa sepak bola memasuki era industri karena dianggap seperti kapitalis, maka hanya warga tertentu yang dapat menikmati sementara penduduk lainnya sebagai penonton.

Demikian pula pemasukan yang diperoleh PSSI tidak pernah dikembalikan kepada masyarakat demi kepentingan umum agar dapat membangun infrastruktur seperti lapangan sepak bola untuk warga.

Sebelumnya, Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar mengatakan bahwa pemegang hak suara adalah sebanyak 33 pengurus provinsi yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Riau, Kep. Riau, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Kalbar, Kateng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sulteng, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, ada sebanyak 15 Klub Liga Super seperti PS Semen Padang, Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, PS Pelita Jaya, Persib Bandung, Persijap Jepara, Persela Lamongan, PS Deltras Sidoarjo, Arema Indonesia, Persiba Balikpapan, Bontang FC, Persisam Samarinda, Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura.

Ada juga 16 klub Divisi Utama (Per 2 Mei 2011) adalah PSAP, Persiraja, PSMS, Persih, Persipasi, Persita, Mitra Kukar, Persiram, Gresik United, Perseman, PSIM, Persidafon, Persiba, Barito Putra, PSBI dan Persigo.

Selain itu sebanyak 14 klub Divisi I seperti PSBS Biak, Persbul Buol, Persepam Pamekasan, PSBL Langsa, Perssin Sinjai, Madiun Putra FC, Persewangi Banyuwangi, Persip Kota Pekalongan, PSBK Blitar, PSGL Gayo Lues, KSB Sumbawa Barat, Persitema Temanggung, Persid Jember dan Persepar Palangkaraya.

Menurut Agum, ada 12 klub Divisi Dua seperti PS Bungo, Persik Teluk Kuantan, PS Pidie Jaya, Persal Aceh Selatan, Persap Purbalingga, Persenga Nganjuk, Perseba Bangkalan, Persekap Kota Pasuruan, Persewar Waropen, Perseka Kaimana, PS Penajam Paser Utara, Persisum Sumbawa.

Dia mengatakan sebanyak 10 Klub Divisi Tiga adalah Mitra Bola Utama, PS TGM Medan, ISP Purworejo, Persibolmut, Martapura FC, Perseden Denpasar, Nusaina FC, Maung Bandung, Persekat Katingan dan Villa 2000.

Sebanyak 92 pemilik suara itu telah mengkonfirmasikan kehadiran dalam Kongres 20 Mei 2011, demikian Agum Gumelar.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011