Daihatsu mengenalkan fitur Continuously Variable Transmission (CVT) yang merupakan sistem transmisi otomatis yang lebih advanced atau canggih dan mulus jika dibandingkan dengan transmisi otomatis (A/T) konvensional.
Mengutip keterangan yang diterima pada Selasa, Daihatsu menjelaskan walaupun sama-sama bertransmisi otomatis dan tidak perlu menginjak kopling, transmisi CVT memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan transmisi otomatis 4AT.
Baca juga: Daihatsu Ayla tonjolkan fitur unggulan untuk kalangan milenial
"Jika pada transmisi otomatis 4AT sistem perpindahan gigi menggunakan planetary gear set, maka transmisi otomatis jenis CVT menggunakan puli atau driven pulley dan sabuk baja sebagai komponen utama penggerak transmisi," kata pabrikan mobil asal Jepang itu.
Kemajuan teknologi tentu sifatnya akan lebih baik dari sebelumnya. Dengan kemampuan melakukan perubahan rasio gigi menyesuaikan dengan putaran mesin, CVT dipastikan bisa memberikan sensasi berkendara yang lebih halus saat perpindahan kecepatan. Hal ini membuat pengendara mobil bertransmisi CVT tidak merasakan perpindahan gigi.
Selain itu, pada teknologi CVT, rentang rasio roda gigi juga telah diperpanjang pada sisi rendah dan tinggi, hingga memungkinkan akselerasi yang bertenaga dan mulus pada kecepatan rendah, serta kinerja yang hemat bahan bakar dan senyap pada kecepatan tinggi.
Kelebihan lainnya, CVT bisa mentransfer tenaga dari mesin dengan lebih efektif, sehingga di putaran rendah pun bisa mendapatkan tenaga yang cukup besar.
Di Jepang, sebagian besar model Daihatsu sudah menggunakan teknologi CVT ini. Sebut saja Daihatsu Tanto, Move, Taft, Mira, Copen, Cast dan Boon. Khusus untuk Daihatsu Rocky yang diluncurkan pada November 2019 lalu di Jepang, saat ini bahkan sudah mengusung teknologi Dual Mode CVT.
Dual Mode CVT dikembangkan melalui platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) dan mengadopsi teknologi roda gigi terpisah.
Dengan Dual Mode CVT, Daihatsu telah berhasil mengembangkan teknologi pertama di dunia yang menggabungkan penggerak sabuk dan penggerak roda gigi untuk meningkatkan efisiensi transmisi, efisiensi bahan bakar, akselerasi lebih baik, dan lebih hening.
Selain itu, karakteristik pedal gas telah dioptimalkan untuk respons yang baik dari kecepatan rendah hingga tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Mengutip keterangan yang diterima pada Selasa, Daihatsu menjelaskan walaupun sama-sama bertransmisi otomatis dan tidak perlu menginjak kopling, transmisi CVT memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan transmisi otomatis 4AT.
Baca juga: Daihatsu Ayla tonjolkan fitur unggulan untuk kalangan milenial
"Jika pada transmisi otomatis 4AT sistem perpindahan gigi menggunakan planetary gear set, maka transmisi otomatis jenis CVT menggunakan puli atau driven pulley dan sabuk baja sebagai komponen utama penggerak transmisi," kata pabrikan mobil asal Jepang itu.
Kemajuan teknologi tentu sifatnya akan lebih baik dari sebelumnya. Dengan kemampuan melakukan perubahan rasio gigi menyesuaikan dengan putaran mesin, CVT dipastikan bisa memberikan sensasi berkendara yang lebih halus saat perpindahan kecepatan. Hal ini membuat pengendara mobil bertransmisi CVT tidak merasakan perpindahan gigi.
Selain itu, pada teknologi CVT, rentang rasio roda gigi juga telah diperpanjang pada sisi rendah dan tinggi, hingga memungkinkan akselerasi yang bertenaga dan mulus pada kecepatan rendah, serta kinerja yang hemat bahan bakar dan senyap pada kecepatan tinggi.
Kelebihan lainnya, CVT bisa mentransfer tenaga dari mesin dengan lebih efektif, sehingga di putaran rendah pun bisa mendapatkan tenaga yang cukup besar.
Di Jepang, sebagian besar model Daihatsu sudah menggunakan teknologi CVT ini. Sebut saja Daihatsu Tanto, Move, Taft, Mira, Copen, Cast dan Boon. Khusus untuk Daihatsu Rocky yang diluncurkan pada November 2019 lalu di Jepang, saat ini bahkan sudah mengusung teknologi Dual Mode CVT.
Dual Mode CVT dikembangkan melalui platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) dan mengadopsi teknologi roda gigi terpisah.
Dengan Dual Mode CVT, Daihatsu telah berhasil mengembangkan teknologi pertama di dunia yang menggabungkan penggerak sabuk dan penggerak roda gigi untuk meningkatkan efisiensi transmisi, efisiensi bahan bakar, akselerasi lebih baik, dan lebih hening.
Selain itu, karakteristik pedal gas telah dioptimalkan untuk respons yang baik dari kecepatan rendah hingga tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021