Lebak, (ANTARABanten) - Indonesia harus menjadi negara yang disegani oleh anggota negara-negara Asean karena saat ini wibawa Indonesia menurun, kata Agus Sutisna, pemerhati politik dari Perguruan Tinggi La Tansa Rangkasbitung, Jumat.
    
Agus mengatakan, zaman orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto bahwa negara Indonesia sangat berperan dalam politik di negara-negara Asean maupun dunia.
    
Bahkan, negara Indonesia sangat ditakuti serta disegani oleh negara luar.
    
Indonesia negara yang begitu kuat, kaya raya, memiliki sejarah yang panjang serta terluas di Asean.
    
Dengan kekayaan itu, kata dia, Indonesia menjadi negara yang wibawa dan disegani hingga dunia.
    
Bahkan, peran politik Indonesia di dunia sangat berperan, seperti penyelesaian konflik perang sudara di Bosnia.  
    
Namun, pihaknya merasa prihatin setelah reformasi hingga kini kewibawaan Indonesia di mata anggota Asean maupun dunia menurun.
    
Padahal, secara potensi Indonesia memiliki diplomat yang berkualitas karena kebanyakan dari orang-orang karier  dibandingkan zaman Orba.
    
Namun, mereka tidak memiliki kekuatan dalam mengambil sikap politik di negara-negara Asean.
    
Ia mencontohkan, kasus sengketa perbatasan Indoensia dengan negara Malaysia menunjukan wibawa Indonesia menurun dibandingkan era orde baru.
    
Selain itu juga konflik perbatasan Kamboja-Thailand dan  Indonesia tidak bersikap untuk mendamaikan kedua negara tersebut.
    
"Kami meminta momentum KTT Asean ini kita kembalikan Indonesia menjadi negara yang disegani oleh anggota negara-negara Asean juga dunia," katanya di Rangkasbitung, Jumat.
    
Untuk menunjukan kembali negara Indonesia yang disegani, kata dia, pemerintah harus melakukan peran kerja sama bilateral dengan negara-negara Asean.
    
Kerja sama tersebut ditingkatkan di bidang politik, perekonomian, perdagangan, pertahanan dan keamanan.
    
Selain itu juga tunjukan kewibawaan pemimpin negara kepada rakyatnya.
    
"Jika pemimpin sudah disegani oleh rakyatnya, dipastikan kita disegani oleh negara lain," ujarnya.***2***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011