Lebak (ANTARABanten) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Hudaya, menilai, kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional saat ini wajar akibat kerusakan jalan dan cuaca ekstrem selama beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut.


"Saya kira kenaikan bahan pokok antara 5-10 persen dinilai masih wajar," katanya saat pembukaan pasar murah di Rangkasbitung, Senin.

Musim hujan dan kondisi jalan rusak di sejumlah wilayah di Provinsi Banten, katanya, tentu sangat memengaruhi kenaikan harga bahan pokok.

Namun, katanya, kenaikan harga antara 5-10 persen itu hingga saat ini tidak memberatkan masyarakat karena masih wajar.

Pemerintah Provinsi Banten terus menggelar operasi pasar (OP) dengan membuka pasar murah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan kecil.

"Dengan pasar murah itu tentu warga miskin terjangkau untuk membeli kebutuhan bahan pokok," katanya.

Dia mengatakan, saat ini pasokan bahan pokok di pasar tradisional bisa mencukupi hingga September 2011.

Apalagi, musim panen di wilayah Banten berlangsung hingga Desember 2011.

"Saya menjamin kebutuhan bahan pokok terpenuhi untuk hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal," katanya.

Pihaknya hingga saat ini terus melakukan OP ke daerah-daerah untuk menstabilkan harga bahan pokok tersebut.

Jika tidak digelar OP, katanya, kemungkinan terjadi kenaikan yang signifikan akibat buruknya infrastuktur jalan dan cuaca ekstrem itu.

"Selama ini naiknya bahan pokok belum memberatkan masyarakat karena sering meggelar pasar murah itu," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Jaenudin, mengatakan, pasar murah itu menyediakan bahan pokok seperti  beras, gula pasir, minyak goreng, mi instan, dan terigu dengan harga Rp65.000 per paket.

Paket bahan pokok seperti itu, katanya, jika di pasaran umum seharga Rp100.000 per paket.

"Semua warga yang membeli bahan pokok itu menyertakan  kupon yang dibagikan panitia," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011