Angka 28 di tahun ini sangat begitu spesial bagi Kota Tangerang. Daerah hasil pemekeran Kabupaten Tangerang tersebut merayakan hari jadinya yang ke 28 tahun pada tanggal 28 Februari 2021 mendatang. Bahkan hari perayaan Ulang Tahun sekarang untuk kota berslogan Tangerang AYO tersebut jatuh pada hari minggu, sama dengan saat diresmikan 28 tahun silam menjadi Daerah Otonom Ke-25 di Jawa Barat dan Ke-312 di Indonesia dengan sebutan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang dan Wali Kota pertama yakni Djakaria Machmud.

Tangerang yang berasal dari kata "Tengger/Tanggeran" memiliki arti batas penanda yang pada masa kesultanan Banten berupa tugu setinggi 2,5 meter di gardu gede yang saat ini disebut wilayah Kampung Gerendeng. Tugu itu sebagai batas antara wilayah kekuasaan kesultanan dan pasukan belanda yang dipimpin VOC. Setelah adanya perjanjian antara kesultanan Banten dan VOC tanggal 17 April 1684, tentara Belanda kemudian sepenuhnya mengusai "Tanggeran". Karena tentara VOC tak mengenal huruf mati maka menyebut "Tanggeran" dengan kata "Tangerang" yang dikenal saat ini.

Kota Tangerang yang dikenal dalam sejarah sebagai Kota Benteng atau Benteng Pertahanan pun terus berkembang sebagai kota metropolitan yang berkembang dalam segala bidang. Dimulai sejak Kota Administratif pada tanggal 28 Februari 1981, Kota Tangerang kini menjadi pusat Pemerintah, Ekonomi, industri, Perdagangan, Politik dan Sosial Budaya.    

Pembangunan Wilayah dan Kemakmuran Rakyat
Sebanyak enam orang tercatat dalam sejarah telah memimpin pemerintahan di Kota Tangerang. Mulai dari Karso Permana tahun 1982 hingga 1986 lalu dilanjutkan H. Yitno hingga 1990 dan Djakaria Machmud pada 1990-1993 dan diperpanjang hingga 1998. Estafet pemerintahan kemudian dipegang Moch. Thamrin hingga 2003 dan bersambung ke Wahidin Halim selama dua periode hingga 2013. Dan pejabat keenam sebagai pimpinan di pemerintahan Kota Tangerang hingga 2023 mendatang yakni Arief R Wismansyah.

Sejuta karya pembangunan dan seribu inovasi telah lahir setiap waktunya dari pemikiran para pemimpin tersebut. Tujuannya satu yakni kemakruman dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai motto yang tercantum dalam logo Kota Tangerang yakni "Bhakti Karya Adhi Kertaraharja" yang berarti semangat pengabdian dalam bentuk karya pembangunan untuk kebesaran negeri dan kemakmuran serta kesejahteraan wilayah. Kata semangat bermakna ajakan untuk mengabdi dalam membangun kota yang dijabarkan saat ini dalam slogan "Tangerang Ayo".

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan slogan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk motivasi kerja secara bersama - sama untuk mewujudkan setiap program dan kebijakan dengan konsep Tangerang LIVE (liveable, invisitable, visitable and e-city). Karena pembangunan kota perlu adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam aksi nyata.

Memasuki era teknologi informasi di tahun 2013, pembangunan wilayah menuntut terobosan melalui inovasi dan kolaborasi. Perkembangan teknologi dan pesatnya pertumbuhan penduduk yang disebabkan faktor ekonomi dan sosial telah mendorong masyarakat ingin layanan yang mudah dan cepat. Pemerintah Kota Tangerang pun berbenah dan memulai layanan berbasis teknologi informasi yakni aplikasi. Namun disisi lain pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terus dipenuhi dengan program Kota Layak Huni yang di dalamnya ada wujud kota wisata dengan hasil akhir menggerakan ekonomi dan investasi.

"Kita ingin membangun kota pintar atau smart city dengan berisikan pemerintahan dan masyarakat yang paham serta menggunakan teknologi informasi untuk pemenuhan kebutuhan layanan. Kita juga lakukan penataan wilayah dengan membangun pemukiman yang sehat dan bersih serta masyarakat berjiwa gotong royong," kata Wali Kota Arief.

Dirinya pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan ikhtiar masyarakat selama lima tahun di periode kepemimpinan pertamanya karena berhasil mewujudkan kota yang layak huni dan nyaman sebagai tempat tinggal. Prestasi kota sehat dan bersih melalui penghargaan Adipura Kencana pun telah ditorehkan. Puluhan Kabupaten/Kota hingga Kementrian/Lembaga beramai - ramai mengadopsi aplikasi Pemkot Tangerang sebagai salah satu layanan publik berbasis teknologi informasi terbaik di Indonesia. "Warga pun sudah nyaman karena sekarang memiliki rumah yang layak huni dan meraih bantuan modal untuk usaha sehingga bisa mewujudkan keluarga yang sejahtera berlandaskan Akhlakul Karimah dan menghasilkan anak masa depan berdaya saing," katanya.

Saling Peduli, Semangat Sehat Atasi Pandemi
Memasuki era kedua, Wali Kota Arief bersama Wakil Wali Kota Sachrudin dihadapkan pada persoalan mengatasi dampak dari pandemi yang bermula dari urusan kesehatan lalu berdampak pada semua aspek kehidupan. Sebab pandemi telah merubah masyarakat sebagai makhluk sosial menjadi mahluk virtual hingga siswa belajar tak lagi tatap muka tetapi menjadi tatap layar. Ekonomi yang tumbuh positif, seketika berubah negatif dan daya beli masyarakat menurun yang menyebabkan ketimpangan kesejahteraan di Kota Tangerang bertambah.

Berdasarkan data yang dirilis Bappeda Kota Tangerang, pandemi telah memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama kurun tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional minus 2,07 persen. Hal ini berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten/Kota, termasuk Kota Tangerang yang hanya mencatat realisasi sebesar 62,50 persen atau Rp1,6 triliun dari target Rp2,6 triliun.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan mengatasi pandemi tak bisa dilakukan oleh pemerintah saja tetapi ada juga kepedulian dari masyarakat. Mulai dari mematuhi aturan/kebijakan dan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari - hari serta tetap semangat bila pandemi ini bisa teratasi dengan menjaga kekebalan imun tubuh melalui berpikir positif juga saling bantu.

Ia menjelaskan pelbagai upaya telah dilakukan Pemkot dalam mengatasi dampak pandemi dengan melaksanakan program pemulihan ekonomi dan kesehatan serta sosial. Kota Tangerang menjadi daerah terbanyak di Banten dengan menyediakan fasilitas tempat tidur perawatan hingga isolasi bagi pasien positif COVID-19. Bantuan sembako dan uang tunai dari pemerintah pusat dan provinsi kepada warga pun disalurkan tepat sasaran. Banyaknya warga yang terdampak pandemi, mendorong Pemkot Tangerang juga memberikan bantuan berupa sembako hingga uang tunai. Bahkan, Pemkot menyediakan beras di setiap RW untuk diambil warga yang membutuhkan dalam pemenuhan pangan. Bantuan juga diberikan kepada pegawai, guru hingga tenaga pengajar di masjid/musholla.

"Kami memastikan sejak awal adalah terpenuhinya fasilitas kesehatan untuk penanganan pandemi dan kebutuhan pangan warga. Maka itu bantuan yang digulirkan pemerintah, secara cepat disampaikan kepada warga demi menjaga terpenuhinya kebutuhan keluarga," kata Wali Kota.

Kini pemulihan dampak pandemi sedang dilakukan. Bantuan permodalan dan pelatihan keterampilan kepada warga sedang digencarkan, disamping juga dikeluarkan regulasi kebijakan kemudahan berinvestasi melalui RPJMD Perubahan. Pemkot membuat kemudahan pembuatan surat izin usaha mikro selama lima menit bagi pelaku UKM melalui aplikasi Tangerang LIVE. Sebanyak 44.000 UKM di Kota Tangerang kini sedang dibina melalui peningkatan SDM dan managemen agar mampu menembus pasar Nasional. "Kita lakukan perumusan strategi untuk menanggulangi dampak COVID-19 dengan tujuan membawa masyarakat Kota Tangerang lebih sejahtera, berakhlakul karimah dan berdaya saing," katanya.

Kepala Bappeda Kota Tangerang Sggiharti Achmad Bagdja mengatakan ada tiga isu strategis pembangunan tahun 2021-2023 dalam pemulihan dampak pandemi yakni ekonomi, daya saing SDM dan infrastruktur kota. Untuk isu terakhir, selama pandemi terjadi Pemerintah Kota Tangerang tetap melakukan pemenuhan layanan publik seperti menambah rute Bus Rapid Transit (BRT) Kota Tangerang hingga koridor 4 jurusan Bandara Soetta - Nagrak. Lalu diluncurkan juga angkutan perkotaan "Si Benteng" yang menjangkau pemukiman dengan empat rute.

Sementara untuk urusan ekonomi selain sektor UKM, Pemkot Tangerang juga membangun pusat ketahanan pangan yakni Ecofarm berkonsep taman tematik berbasis agrowisata. Kampung Tematik yang sudah terbentuk akan dioptimalkan dengan mengarahkan warga pada urusan urban farming hingga penggalian potensi wisata.

Pembangunan lainnya yang juga telah diselesaikan oleh Pemerintah Kota adalah perbaikan jalan, penanganan banjir dan penataan fasilitas publik yaitu Stadion Benteng Tangerang dan Alun - Alun Ahmad Yani dengan konsep modern. "Ini adalah hadiah bagi warga Kota Tangerang di hari ulang tahun ke 28 yang memiliki fasilitas olahraga berkonsep modern. Maka itu, tetap semangat dan bersinergi membangun kota di tengah pandemi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat," kata Wakil Wali Kota Sachrudin












 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021