Serang (ANTARABanten) - Sekitar seribu orang buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Serang dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) berunjukrasa di Kantor Gubernur Banten mendesak perbaikan jalan di wilayah Serang Timur.


Buruh yang bergabung dengan masyarakat itu datang dari kawasan industri di wilayah Serang Timur, Kabupaten Serang dan langsung melakukan orasi di depan kantor Gubernur Banten Jl Syekh Nawawi Kota Serang, Selasa.

Mereka menilai Pemprov Banten tidak memperhatikan kondisi jalan di Serang Timur, padahal kawasan tersebut merupakan daerah industri yang banyak memberikan kontribusi bagi daerah.

"Sudah banyak masyarakat dan buruh yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak di Serang Timur. APBD Banten sangat besar tapi infrastruktur jalan dibiarkan rusak," kata kordinator pengunjukrasa Rahmat Suryadi.

Ia mengatakan, kawasan Serang Timur mulai jalan Ciruas-Cikande-Kragilan hingga Balaraja merupakan daerah kawasan industri sehingga aktivitas warga sangat padat.

"Kami kesal dan bosan setiap hari terjadi kemacetan. Hari ini kami mendesak Pemprov Banten segera memperbaiki jalan itu," kata Rahmat yang juga Ketua DPC SPN Kabupaten Serang.

Pengunjukrasa dari buruh dan warga Serang Timur memadati jalan Veteran dan jalan Kyai Syam'un Kota Serang, sehingga arus kendaraan di sekitar alun-alun Kota Serang ditutup sementara.

Dalam aksi tersebut mereka membawa berbagai atribut, pamplet dan spanduk bertuliskan desakan kepada Pemprov Banten untuk segera memperbaiki jalan rusak tersebut.

Setelah sekitar 30 menit berorasi, sepuluh orang perwakilan pengunjukrasa diterima Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten Saleh MT dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk melakukan audiensi di Kantor Gubernur Banten.

Dalam pertemuan tersebut diperoleh kesepakatan bahwa Dinas Bina Marga dan Tata Ruang segera melakukan perbaikan jalan Serang-Jakarta tersebut pada pertengahan April 2011.

"Perbaikan jalan itu sudah kami programkan, pemenang tendernya sudah ada dan pelaksanaannya akan dimulai pertengahan April 2011. Kami minta warga bersabar karena akan segera diperbaiki," kata Saleh MT.

Tidak puas dengan hasil pertemuan tersebut, perwakilan pengunjukrasa akhirnya meminta Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Banten didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Eutik Suarta menemui pengunjukrasa dan menjelaskan hasil pertemuan tersebut.

Setelah dilakukan pertemuan dengan perwakilan pengunjukrasa, Saleh MT dan Eutik Suarta kemudian menemui pengunnjukrasa dan naik keatas kendaraan untuk menjelasan mengenai renacana perbaikan jalan rusak di Serang Timur itu.

Saleh mengatakan, akan dilakukan perbaikan dengan peningkatan struktur jalan menggunakan beton pada batas Kota Serang-Kota Tangerang sepanjang 7,2 Km dengan anggaran Rp25,1 serta pemeliharaan jalan secara berkala sepanjang 20,18 Km dengan anggaran Rp55,9 miliar.

Aksi unjuk rasa tersebut dijaga ketat ratusan polisi dan satpol PP dengan peralatan lengkap seperti dua kendaran 'water canon', dua anjing penjaga serta memasang pagar kawat berduri disepanjang kantor Gubernur Banten.

Pengunjukrasa kemudian membubarkan diri setelah mendengarkan penjelasan dari perwakilan pemerintan Provinsi Banten, namun demikian mereka mengaku kecewa karena tidak bertemu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011