Presiden Direktur Mutu Internasional (PT Mutuagung Lestari), Arifin Lambaga menyatakan optimis entitas bisnis yang selama ini menjadi mitra akan mampu bertahan di tengah pandemi yang masih berlanjut di tahun 2021.
"Entitas bisnis masih mampu bertahan meskipun situasi penuh tantangan. Kondisi demikian perlu disikapi dengan cara yang cerdas, cepat, adaptif, dan kolaboratif," kata Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa, dalam kegiatan "Kick of Budget 2021.
Mengenai kinerja Mutu International sendiri, Arifin mengatakan meskipun bukan termasuk sektor yang diuntungkan dengan pandemi COVID-19, tetapi sejauh ini mampu bertahan bahkan mampu tumbuh mengesankan.
Sedangkan, Irham Budiman, Direktur Operasional MUTU International menandaskan, dalam perjalanan melampaui 30 tahun usia layanannya, perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 3.000 entitas bisnis di seluruh Indonesia, dan kawasan global lainnya.
Layanan itu dijalankan oleh auditor maupun inspektur profesional, dengan dukungan laboratorium pengujian yang tersebar di 15 kota besar Indonesia, maupun manca negara : China, Jepang, Vietnam, Malaysia, Thailand, Timur Tengah hingga Amerika Serikat.
"Bagi perusahaan yang bertumpu pada kehandalan sumber daya manusianya, senantiasa memastikan keterhubungannya dengan perkembangan terkini. Ini dilakukan melalui proses belajar terus menerus dan membuka saluran komunikasi aneka saluran untuk menjaring harapan dan kepuasan mitranya," jelas Irham.
Ditambahkan, sarana dan fasilitas informasi berbasis teknologi digital pun, terus diperbaharui mengikuti perkembangan ekosistem bisnis yang terus berkembang dinamis. Satu kepastian di era disrupsi digital, Mutu International senantiasa mengikuti denyut dinamika perubahan, mengiringi setiap tuntutan mitranya.
Pandemi COVID-19, yang jadi warna kelabu pada hampir semua bidang bisnis Indonesia di tahun 2020, memberikan kesempatan belajar bagi setiap insan Mutu International, untuk cepat beradaptasi.
"Strategic planning yang tepat, pemilihan pasar dan produk Testing Inspection Certification (TIC) yang berfocus kepada keunggulan Indonesia : natural resources dan pengembangannya berupa Islamic Economy, Green Economic dan Digital Economic kemarin dan ke depan menempatkan Mutu International tumbuh luar biasa termasuk di masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Di saat para pemimpin pasar TIC di Indonesia dan di dunia tumbuh minus 10% s.d 20%, alhamdulillah Mutu International (konsolidasi) tumbuh lebih dari 20%, jelas Irham.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan turunnya jumlah pegawai tetap dan kontrak perusahaan sebesar 10% lebih dibandingkan 4 tahun yang lalu. Sehingga produktivitas karyawan perusahaan mampu bersaing dengan standard industri TIC, sambung Sumarna, Direktur SDM dan Keuangan.
Pada ekosistem industry 4.0 yang terakselerasi oleh intensifnya pemanfaatan teknologi digital, lahirnya keadaan yang disebut sebagai VUCA, volatility, uncertainty, complexity & ambiguity merupakan keniscayaan.
Tantangan yang melahirkan keadaan penuh ketakpastian, sekaligus cepat berubah ini menuntut diterapkannnya strategi untuk menghadapinya.
"Terlebih, di tahun 2020 keadaan penuh tantangan itu diperburuk oleh kelesuan bisnis, yang dipicu oleh merebaknya pandemi Covid-19. Efek domino yang mengikutinya, memaksa tiap aspek kehidupan untuk memahami dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi," kata Sumarna.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Entitas bisnis masih mampu bertahan meskipun situasi penuh tantangan. Kondisi demikian perlu disikapi dengan cara yang cerdas, cepat, adaptif, dan kolaboratif," kata Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa, dalam kegiatan "Kick of Budget 2021.
Mengenai kinerja Mutu International sendiri, Arifin mengatakan meskipun bukan termasuk sektor yang diuntungkan dengan pandemi COVID-19, tetapi sejauh ini mampu bertahan bahkan mampu tumbuh mengesankan.
Sedangkan, Irham Budiman, Direktur Operasional MUTU International menandaskan, dalam perjalanan melampaui 30 tahun usia layanannya, perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 3.000 entitas bisnis di seluruh Indonesia, dan kawasan global lainnya.
Layanan itu dijalankan oleh auditor maupun inspektur profesional, dengan dukungan laboratorium pengujian yang tersebar di 15 kota besar Indonesia, maupun manca negara : China, Jepang, Vietnam, Malaysia, Thailand, Timur Tengah hingga Amerika Serikat.
"Bagi perusahaan yang bertumpu pada kehandalan sumber daya manusianya, senantiasa memastikan keterhubungannya dengan perkembangan terkini. Ini dilakukan melalui proses belajar terus menerus dan membuka saluran komunikasi aneka saluran untuk menjaring harapan dan kepuasan mitranya," jelas Irham.
Ditambahkan, sarana dan fasilitas informasi berbasis teknologi digital pun, terus diperbaharui mengikuti perkembangan ekosistem bisnis yang terus berkembang dinamis. Satu kepastian di era disrupsi digital, Mutu International senantiasa mengikuti denyut dinamika perubahan, mengiringi setiap tuntutan mitranya.
Pandemi COVID-19, yang jadi warna kelabu pada hampir semua bidang bisnis Indonesia di tahun 2020, memberikan kesempatan belajar bagi setiap insan Mutu International, untuk cepat beradaptasi.
"Strategic planning yang tepat, pemilihan pasar dan produk Testing Inspection Certification (TIC) yang berfocus kepada keunggulan Indonesia : natural resources dan pengembangannya berupa Islamic Economy, Green Economic dan Digital Economic kemarin dan ke depan menempatkan Mutu International tumbuh luar biasa termasuk di masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Di saat para pemimpin pasar TIC di Indonesia dan di dunia tumbuh minus 10% s.d 20%, alhamdulillah Mutu International (konsolidasi) tumbuh lebih dari 20%, jelas Irham.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan turunnya jumlah pegawai tetap dan kontrak perusahaan sebesar 10% lebih dibandingkan 4 tahun yang lalu. Sehingga produktivitas karyawan perusahaan mampu bersaing dengan standard industri TIC, sambung Sumarna, Direktur SDM dan Keuangan.
Pada ekosistem industry 4.0 yang terakselerasi oleh intensifnya pemanfaatan teknologi digital, lahirnya keadaan yang disebut sebagai VUCA, volatility, uncertainty, complexity & ambiguity merupakan keniscayaan.
Tantangan yang melahirkan keadaan penuh ketakpastian, sekaligus cepat berubah ini menuntut diterapkannnya strategi untuk menghadapinya.
"Terlebih, di tahun 2020 keadaan penuh tantangan itu diperburuk oleh kelesuan bisnis, yang dipicu oleh merebaknya pandemi Covid-19. Efek domino yang mengikutinya, memaksa tiap aspek kehidupan untuk memahami dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi," kata Sumarna.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021